TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengungkapkan pendekatan dakwah masjid ke masjid untuk menghentikan simpatisan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.
Demikian disampaikan oleh Irjen Rakhman saat didatangi oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam rangka analisa dan evaluasi operasi Satgas Madago Raya di Mapolda Sulawesi Tengah, Jumat 6 Agustus 2021 lalu.
Ketika itu, Jenderal Listyo didampingi beberapa pejabat utama (PJU) dari Mabes Polri.
Di kesempatan itu, Satgas Madago Raya memaparkan terkait kinerjanya mengejar MIT Poso.
Tak hanya penindakan, Irjen Rakhman menyebut pihaknya juga melakukan langkah preventif untuk menghentikan penyebaran simpatisan MIT Poso.
Caranya memakai pendekatan dakwah.
"Ops Madago Raya III guna melakukan pendekatan melalui dakwah dari masjid ke masjid sampai ke lumbung simpatisan teroris dan juga penggalangan terhadap tokoh agama dan tokoh masyarakat di Poso," kata Rakhman dalam keterangannya, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Kapolda Sulteng Ungkap Ada Simpatisan yang Dukung Gerakan Kelompok Teroris MIT Poso
Ia menyampaikan setidaknya ada 4 dai Polri nasional terbaik yang diturunkan oleh Satgas Madago Raya. M
ereka adalah jebolan Grand Final Dai Polri di TVRI pada bulan ramadhan tahun ini.
Adapun dai Polri yang ditugaskan dalam Satgas Operasi Madago Raya adalah Iptu Atmal Fauzi, Aipda Syarif Alqadri, Bripka Agus Salim dan Bripka Muhammad Nur Hilal.
"Kehadiran mereka diterima masyarakat di sekitar Kabupaten Poso," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi terobosan Dai Polri yang memberikan kesejukan masyarakat Poso dengan metode dakwah.
Selain juga bertugas dalam kegiatan pendekatan melalui silaturahim tokoh lintas agama.
Baca juga: Jenazah Yang Tewas Dalam Baku Tembak Teridentifikasi Merupakan Pimpinan MIT Poso
Ia juga meminta agar keempat Dai Polri bisa mendapatkan prioritas melanjutkan akses pendidikan.