TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - OP (23), nekat membacok ayah kandungnya ED (40) dengan palu dan senjata tajam jenis parang hingga sang ayah mengalami luka di kepala, Sabtu (7/8/2021).
Ani (38), tetangga bersebelah rumah dengan pelaku dan korban mengatakan, kronologi berawal saat terjadi keributan di dalam rumah.
"Siang kejadiannya antara waktu salat zuhur atau sebelum zuhur. Saya memang dengar ada ribut-ribut, tapi belum saya hiraukan," kata Ani ketika dikonfirmasi Tribun, Minggu (8/8/2021).
Tak lama kemudian istri korban ke luar dari rumah sambil meminta tolong kepadanya.
"Sampai akhirnya dia (istri korban) manggil-manggil saya sambil ketakutan. Tolong buk anak samo laki aku bebala (tolong bu, anak sama suami saya bertengkar). Itu yang dia bilang, " tutur dia.
Ani kemudian langsung melapor Sekretaris RT setempat dan meminta bantuan sejumlah warga.
Ketika datang lebih dari 10 orang, mereka sudah mendapati korban, ED (40) sudah bersimbah darah akibat luka yang dialami.
Warga bergegas langsung membawa korban ke rumah sakit dengan diantar mobil pribadi.
"Korban langsung dipapah sama warga, kemudian dibawa ke rumah sakit pakai mobil pick up. Darahnya menetes di lantai," katanya.
Dari pengakuannya, keluarga tersebut baru tinggal di sebuah kontrakan sekitar satu tahun.
Dan memang belum banyak warga yang mengenal keseharian dan wataknya.
Korban diketahui adalah seorang sopir becak motor (bentor), sementara sang istri adalah karyawan di sebuah restoran. Pelaku adalah seorang karyawan swasta.
"Mereka ada empat orang serumah, pas lagi kejadian anak bungsunya lagi kerja. Memang belum terlalu akrab dengan warga disini karena mereka belum lama pindah. Setiap habis kerja selalu masuk ke rumah, " jelas dia.
Mengenai informasi bahwa sang istri sering disiksa oleh ED, Ani mengatakan ia tidak tahu persis.