Ada juga yang membalikkan dan menghempaskan meja hingga terjungkal.
Saling dorong dan adu fisik pun tak dapat dihindari.
Sementara sebagian lainnya mencoba melerai kericuhan yang terjadi.
Di depan ruang sidang, tampak seorang anggota dewan naik ke atas meja dan menyiramkan air ke sejumlah anggota dewan yang sedang baku hantam.
Akhirnya sidang terpaksa kembali diskor dengan memilih melakukan rapat internal dewan.
Hingga berita ini diturunkan, sidang internal anggota dewan sudah selesai.
Dari informasi yang diterima, rapat paripurna ditunda hingga waktu yang belum ditentukan sampai ada kesepakatan.
Penjelasan Ketua DPRD Solok
Terpisah, Ketua DPRD Solok Dodi Hendra menganggap kericuhan yang terjadi saat paripurna DPRD sebagai dinamika politik.
"Ya semuanya baik. Semuanya tentu untuk masyarakat Kabupaten Solok, terkhusus saya Ketua DPRD yang diutus oleh Bapak Prabowo, oleh Bapak Andre Rosiade untuk memperjuangkan nasib rakyat Kabupaten Solok," kata Dodi Hendra.
Menurutnya, RPJMD itu berlaku untuk lima tahun.
Oleh karena itu, harus mengedepankan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Solok.
Soal interupsi yang terjadi antar sejumlah anggota dewan, Dodi Hendra menjelaskan hal itu bermula ketika Perbup dikeluarkan.
"Ada Perbup keluar, SPT boleh diteken oleh wakil ketua DPRD. Jadi Perbup itu menjadi rancu sehingga terjadi dualisme pembahasan RPJMD, yang satu di tempat seseorang di Cinangkiak sana dan satu di DPRD," jelasnya.