TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Satgas Covid-19 Bali mencatat, Kamis 12 Agustus 2021 angka penyebaran Covid-19 di Bali sebanyak 1.353 orang terkonfirmasi positif dengan angka kesembuhan 1.557 orang. Sementara sebanyak 35 pasien meninggal dunia.
Saat itu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta Gubernur Bali Wayan Koster untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19 dalam waktu seminggu.
Bahkan, pada Jumat 13 Agustus 2021 atau sehari setelah kunjungan Luhut angka penyebaran justru melonjak tajam dan mencapai rekor tertinggi sepanjang Covid-19 di Bali.
Saat itu, jumlah terkonfirmasi positif 1.910 orang dengan angka kesembuhan 2.124 orang dan 51 pasien meninggal dunia.
Lalu, pada Sabtu 14 Agustus 2021 angka positif Covid-19 sempat sedikit menurun dengan jumlah 1.795 orang dan angka sembuh 1.642 orang serta 36 pasien meninggal dunia.
Pada Minggu 15 Agustus 2021 jumlah angka positif Covid-19 sempat turun cukup besar, tetapi masih di atas empat digit.
Saat itu, jumlah positif 1.071 orang, angka sembuh 2.064 orang dan 43 pasien meninggal dunia.
Menariknya, pada Senin 16 Agustus 2021 setelah beberapa lama berada di empat digit, angka penyebaran Covid-19 Bali mulai memasuki tingkat yang cukup rendah yakni terkonfirmasi positif 888 orang dengan angka kesembuhan 963 orang dan 48 pasien meninggal dunia.
Lalu, pada Selasa 17 Agustus 2021 angka penyebaran sedikit naik menjadi 988 orang, sembuh 1.037 orang dan 48 pasien meninggal dunia.
Baca juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Bebas Zona Merah Covid-19 per 18 Agustus 2021
Di Rabu 18 Agustus 2021 jumlah terkonfirmasi positif kembali turun di angka 734 orang dengan sembuh 1.154 orang dan 66 pasien meninggal dunia.
Tetapi pada Kamis 19 Agustus 2021 jumlah terkonfirmasi positif justru kembali meningkat mencapai empat digit angka.
Dengan jumlah terkonfirmasi positif 1.032 orang, angka kesembuhan 1.025 orang dan 62 pasien meninggal dunia.
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bali, Ketut Suarjaya mengakui hal tersebut.
Ia mengatakan, masih fluktuatifnya kasus di Bali akibat tingginya penularan varian delta.