Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Sudah 11 hari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum juga terungkap pelakunya.
Sebanyak 25 orang saksi telah diperiksa terkait dengan tewasnya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Suami Tuti, Yosef (55) disebut-sebut kini sangat terpukul.
Selain anak istrinya meninggal dengan cara mengenaskan, kini dirinya pun manjadi salah satu yang paling dicurigai sebagai pelakunya.
Jasad kedua korban ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard di rumahnya di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, 18 Agustus 2021.
"Jelas Pak Yosef sangat down kondisinya saat ini soalnya kan dia merasa terpojok dengan kondisi pascaistri dan anaknya meninggal dunia secara tidak wajar itu," kata kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, saat dihubungi TribunJabar.id melalui sambungan telepon, Minggu (29/8/2021).
Baca juga: Kisah Cinta Amalia Sebelum Tewas Mengenaskan, Mengapa Kekasih Hapus Postingan Terakhir Korban?
Menurut Rohman, banyak asumsi-asumsi liar dari masyarakat saat ini yang mengaitkan kliennya sebagai terduga pelaku.
"Maka dari itu, tugas kita sebagai kuasa hukum yaitu mendampingi klien yang saat ini hanya menjadi saksi dari kasus ini," ujarnya.
Rohman juga menjelaskan, psikologis dari seseorang pada umumnya tentu akan terganggu apabila banyak pihak yang seperti memojokkan.
"Apalagi kan memang banyak asumsi liar yang seolah-olah sudah menunjukkan bukti yang kuat bahwa Pak Yosef itu pelakunya," kata dia.
Sebelumnya, Yosef dinilai sangat kooperatif saat menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Dari informasi yang didapatkan, total 50 pertanyaan lebih yang dilayangkan pihak kepolisian kepada Yosef disaat menjalani pemeriksaan sebagai saksi tersebut.
Di berita sebelumnya, Rohman Hidayat meyakini Yosef tidak terlibat kasus perampasan nyawa anak dan istrinya.
Baca juga: Teman-teman Amalia Kaget Ia Pergi Dengan Cara Tragis, Pendiam dan Tak Pernah Marah
"Saya pribadi meyakini bapak (Yosef) ini tidak terlibat atau melakukan hal-hal yang menyebabkan kematian anak dan istrinya," ucap Rohman Hidayat saat dihubungi Tribun via ponselnya, Rabu (25/8/2021).
Pernyataannya itu dikaitkan dengan kondisi psikologis keluarga yang sudah saling curiga.
"Ya, tidak menutup kemungkinan jadi saling curiga," katanya.
Apalagi, Yosef punya istri muda.
"Kemudian masalah yayasan, terus hubungan dari beliau dengan korban serta saksi-saksi yang lain seperti apa.
Selain itu ditanya soal keberadaan Yosef saat hari kejadian.
Pak Yosef menjelaskan sejak 17 Agustus malam hingga 18 Agustus subuh berada di istri mudanya.
Nah, keterangan itu diperkuat oleh istri muda dan dua anaknya," ucap Rohman.
Kemudian, kata dia, Yosef pada pagi di hari kejadian, pergi ke rumah Tuti yang merupakan lokasi kejadian karena saat itu, kata Rohman, Yosef hendak mengambil stik golf.
"Saat itu Pak Yosef sudah janjian dengan caddy golf, ada pesan chat-nya sekitar 06.58 bahwa beliau akan golf dan akan bawa stik golf ke rumah Tuti," katanya.
Baca juga: Saksi Lihat Sosok Misterius Parkirkan Alphard Sebelum Tuti dan Amalia Ditemukan Tewas Berdarah-darah
Dengan melihat jawaban Yosef saat ditanya penyidik Satreskrim Polres Subang, dia meyakini bahwa Yosef tidak terlibat dalam kematian anak dan istrinya itu.
"Dengan melihat alibinya, saya meyakini bapa ini tidak melakukan kasus ini dan tidak terlibat," katanya.
Hanya memang, keyakinan itu harus diuji dengan alat bukti lainnya. Seperti yang sedang dilakukan Polres Subang salah satunya dengan olah TKP, tes DNA dan mencari sidik jari.
"Ya, harus didukung dengan alat bukti lainnya. Harus ada uji ilmiah untuk mengungkap pelaku dibalik kematian anak dan ibu ini," ucap dia.
Kuasa hukum M, istri muda Yosef atau ibu tiri Amalia, Robert Marpaung juga meyakini M tidak terlibat karena pada saat kejadian, istri muda itu berada di rumah bersama Yosef.
Baca juga: Kasus Ibu dan Anak Tewas di Subang, HP Hilang, Puluhan Foto di Instagram Amalia Mendadak Lenyap
"Ada saksinya Pak Yosef sendiri dan dua putra ibu M bahwa pada hari kejadian, malamnya, klien kami ada di rumah," ucap Robert Marpaung.
Polisi Tidak Kejar Pengakuan
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A. Chaniago, mengatakan, pengungkapan pelaku akan didasarkan atas alat bukti.
Pihaknya, kata dia, tidak akan mengejar pengakuan dari pelaku, tapi memperkuat alat bukti yang ada pada saat kejadian tersebut.
Diharapkan, dalam waktu dekat ini pelaku perampasan nyawa itu segera terungkap.
"Jadi, intinya sampai sekarang penyidik masih bekerja mengumpulkan bukti dan petunjuk, Insya Allah dalam waktu dekat bisa diungkap siapa pelakunya," ujar Kombes Erdi A. Chaniago di Polda Jabar, Kamis (26/8/2021).
Sejumlah saksi, kata dia, sudah dimintai keterangan termasuk Yosep, suami korban. Selain itu, polisi pun telah mengamankan barang bukti berupa CCTV yang masih dianalisis.
"Untuk sementara, terkait dengan petunjuk tersebut (CCTV), kita sudah amankan sedang dipelajari dan dianalisis oleh penyidik dari Polres Subang," katanya.
Caddy Golf
Salah satu saksi dalam kasus pembunuhan ibu anak di Subang, Jawa Barat, yang ditemukan tewas bertumpuk di bagasi mobil Toyota Alphard, Rabu pagi, 18 Agustus 2021 lalu, adalah caddy golf.
Pengacara Yosep, Rohman Hidayat mengungkapkan sosok caddy golf ikut diperiksa polisi.
Sosok caddy golf ini diajukan oleh pihak kuasa hukum untuk memperkuat alibi Yosef yang mengaku pagi-pagi kembali ke rumah istri tua dari rumah istri muda, lantaran akan mengambil peralatan golf.
Rumah istri muda M dengan rumah istri tua Tuti, jaraknya kurang dari 1 jam perjalanan dengan kendaraan.
Caddy golf dan Yosef berbalas pesan jam 6.30 Malam sebelum kejadian, Yosef menginap di rumah istri mudanya, M.
Sementara korban yakni Tuti (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) diperkirakan meninggal jam 23.00-24.00 dan pukul 04.00-05.00, namun baru ditemukan pagi hari.
"Pak Yosef berada di rumah istri mudanya saat sehari sebelum kejadian. Pada pagi hari kejadian, pak Yosef pulang dulu ke rumah di Ciseuti karena mau bawa stik golf, saat itu beliau ada rencana golf," kata Rohman Hidayat saat dihubungi via ponselnya, Selasa (24/8/2021), seperti dikutip Tribun Jabar.
"Pengakuan Yosef itu didukung dengan bukti percakapan pesan di ponsel antara Yosef dengan caddy golf sekitar pukul 06.30 lebih bahwa dia janjian dengan caddy golf.
Dia mau pulang dulu bawa stik golf yang disimpan di rumahnya di Ciseuti. Itu juga yang disampaikan dalam BAP," lanjut Rohman Hidayat.
Yosef masih bersedih kehilangan anak istri Untuk membuktikan alibi dari Yosef terkait caddy golf itu, Rohman mengatakan pihaknya mengajukan caddy golf itu untuk jadi saksi.
"Ada alibi dari keberadaan Yosef ketika terjadi tindak pidana. Soal kecurigaan, saat ini semua saling curiga, tapi tanpa bukti ilmiah. Makanya saya sebagai penasehat hukum, mempercayakan semua pada penyelidikan Polres Subang," ucap Rohman Hidayat.
"Saya sedang mendorong agar caddy golf itu jadi saksi untuk memperkuat alibi Yosef. Caddy golfnya saya kenal dan bersedia jadi saksi," katanya.
Ia menambahkan, Yosef sangat kehilangan anak dan istrinya itu. Bahkan, hingga saat ini, Yosef masih sering menanyakan keberadaan anaknya.
"Yang pasti beliau sangat terpukul. Sampai sekarang masih sering menanyakan kemana Amel (Amalia Mustika Ratu," ucap dia.
Saksi lain lihat Alphard parkir jam 6 pagi
Sebelumnya, Ajat (46), salah satu saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, mengatakan, sebelum jasad kedua korban ditemukan, dia sempat melihat Alphard milik korban diparkirkan oleh seseorang di garasi rumah.
Ajat yang merupakan warga Dusun Ciasem melihat Alphard tersebut parkir pukul 06.00 WIB saat hendak membeli bubur.
"Waktu itu saya mau beli bubur ke Jalan Cagak sekitar jam 6 pagi. Waktu saya melintas rumah tersebut memang mobil tersebut sedang parkir," kata Ajat saat ditemui di kediamannya, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (24/8/2021).
Ajat melihat Alphard sedang diparkirkan, dari mundur sampai diputarbalikkan hingga kembali ke rumah tersebut.
"Awalnya kan kepala mobilnya ke atas, terus saya melihat mundur, terus dia ke halaman tanah kosong yang samping buat muterin mobil kayaknya," katanya.
Saat itu, Ajat tak menaruh rasa curiga. Dia terus melanjutkan perjalanan. Namun, sekitar pukul 07.30 WIB ketika ia perjalanan pulang, di rumah itu sudah ramai oleh warga.
Jumlah saksi bertambah jadi 25 Sepekan kasus berjalan, polisi sudah menambah jumlah saksi, dari semula 20 jadi 25, untuk fokus mendalami alibi para saksi.
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, hingga 26 Agustus untuk saksi sendiri juga bertambah menjadi 25 orang.
"Sementara untuk saksi sendiri saat ini sudah bertambah menjadi 25 orang sampai saat ini masih kami periksa," ucap Kapolres Subang AKBP Sumarni saat ditemui di Mapolres Subang, Kamis (26/8/2021), Seperti dikutip Tribun Jabar.
Dia mengatakan, untuk mengungkap pelaku pembunuhan, pihaknya sedang menunggu hasil dari Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri atas temuan dari barang bukti yang diamankan di lokasi kejadian, Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik Mabes Polri atas barang bukti yang kita temukan di TKP. Nanti kita tunggu hasil dari analisanya seperti apa," ujar AKBP Sumarni. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Kasus 338 di Subang, Yosef Down karena Merasa Terpojok Atas Kematian Istri dan Anak