TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Ribuan ikan liar beragam jenis di Kali Dengkeng anak Sungai Bengawan Solo yang melintas di Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten mati mendadak.
Warga mengetahui ikan-ikan itu mati sejak Rabu-Kamis (8-9/9/2021).
Ribuan ikan yang mati berada persis di bawah DAM Tukuman yang berada di perbatasan Desa Plosowangi dan Desa Cawas.
Baca juga: Gibran Sebut Selain Limbah Ciu, Bengawan Solo juga Tercemar Limbah Tekstil
Koordinator Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI di Kabupaten Klaten, Wisnu Wardono mengatakan matinya ribuan ikan di Kali Dengkeng tersebut disebabkan karena faktor alam.
"Sepintas saya lihat tidak ada yang menyebabkan kematian ikan ini karena faktor non alami ya. Kita tahu di daerah hulu tidak ada industri yang memberikan dampak polutan," ujarnya saat Tribunjogja.com temui di DAM Tukuman, Kamis (9/9/2021).
Kemudian kata dia, untuk kemungkinan ribuan ikan tersebut mati dengan cara diracun juga kecil kemungkinannya.
"Sekarang sebenarnya di lapangan jarang orang yang berburu ikan dengan cara diracun ya. Lagi pula kalau diracun dengan kematian ikan sebanyak ini tentu butuh konsentrasi racun yang sangat besar," jelasnya.
Ia pun memperkirakan, matinya ribuan ikan liar tersebut karena dampak musim kemarau dan terjadinya booming plankton.
"Saya curigai dengan musim kemarau yang sangat panas ini, dan volume sungai juga diam serta warnanya, ini terjadi booming plankton. Jadi ini ada ledakan plankton terutama fitoplankton," urainya.
Baca juga: Respons Wali Kota Gibran Tanggapi Bengawan Solo yang Tercemar Limbah Ciu
Menurut dia, dengan adanya ledakan plankton di sekitar DAM Tukuman tersebut, kadar oksigen di dalam air saat malam hari bakal berkurang drastis sehingga menyebabkan ikan mati dalam jumlah banyak.
"Menurut saya matinya ikan ini cenderung karena itu saja, booming plankton itu. Sebenarnya ini alami ya apalagi di musim kemarau," paparnya.
Meskipun demikian, lanjut Wisnu, pihaknya akan mengambil sampel ikan-ikan yang mati tersebut untuk dilakukan pengujian secara mendalam di laboratorium.
Sementara itu, warga sekitar Parno Sukoco, mengatakan jika ribuan ikan yang mati tersebut sudah terjadi sejak lima hari terakhir.
"Setiap malam saya memantau ke sini, ikan banyak terlihat setengah mati atau mengambang ke atas air. Mungkin polusi air atau kekurangan oksigen," ujarnya saat Tribunjogja.com temui.
Baca juga: Gerebek Rumah Bos Miras di Tengah Kampung, Polres Klaten Sita 693 Botol Miras
Menurutnya, setiap musim kemarau ikan-ikan yang ada di aliran Kali Dengkeng itu memang sering mendadak mati.
Disinggung apakah ribuan ikan tersebut mati karena diracun, pihaknya menampik dugaan tersebut.
"Kalau dugaan diracun tidak ya, sebab saya dalam lima hari ini sering terlihat ikan mengambang dan mati. Ini setiap tahun pasti ada mati," ucap pria yang juga penjaga pintu air DAM Tukuman-Plosowangi itu.
Ia mengatakan jika dugaan sementara ikan-ikan tersebut mendadak mati karena kekurangan oksigen karena dampak musim kemarau.
"Saya kira ini karena musim kemarau karena air kering dan berpengaruh ke kadar oksigen dalam air," tambahnya.
Baca juga: Setelah Ikan Toman Raksasa, Warga Temukan Bulus 20 Kilogram di Terowongan Kuno Klaten
Pantauan Tribunjogja.com di lokasi, ikan-ikan yang mati itu beragam ukuran, mulai dari ikan besar dan juga ikan yang berukuran kecil.
Ribuan ikan yang mati itu tampak mengambang di sekitar DAM Tukuman-Plosowangi tersebut.
Selain itu, bau bangkai ikan yang mati tersebut tercium cukup kuat di bagian aliran Kali Dengkeng itu.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ribuan Ikan di Kali Dengkeng Klaten Mati Mendadak, Begini Penjelasan Penyuluh Perikanan KKP,