Dikatakan Yudha, bocah malang itu juga memiliki adik yang masih berusia 14 bulan.
Kini balita itu diurus oleh ayah angkatnya.
"Kami juga tadi tengok, dia itu punya adik yang masih berusia 14 bulan."
"Kami akan coba memikirkan bagaimana kedua anak ini ke depannya bisa hidup tanpa bayang-bayang trauma."
"Kami akan dorong dinas terkait untuk bisa mengirimkan psikolog untuk membantu pemulihan," ungkap Yudha.
Kerap tanyakan kepulangan ibunya
Dikatakan, Edi Junaedi, ayah korban, cucunya sempat melakukan panggilan video di hari ibunya menjalani autopsi.
Dalam panggilan video itu, bocah tersebut menanyakan kepulangan ibunya.
"Katanya kapan mamah pulang, malam waktu saya tunggu di RSUD dr Slamet Garut di video call dan nanyain ibunya.
"Ia menyaksikan langsung saat kejadian," paparnya.
Edi menceritakan, beberapa hari sebelum kejadian, cucunya itu sempat mengadu kepada dirinya.
Bocah itu mengatakan, bahwa ibunya mendapat kekerasan dari ayahnya.
Namun, aduan itu tak ditanggapi serius oleh Edi.
"Itu katanya si mamah di pukuli terus sama si bapak, saya saat itu tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini," ucapnya.
Baca juga: Anak Habisi Nyawa Ibu Kandung di Cilacap, Pelaku Kesal Kerap Dimarahi dan Merasa Tak Dianggap
Baca juga: Cerita Prajurit TNI Selamatkan Bocah Tumbal Pesugihan saat Dianiaya Orangtua, Sempat Diancam Pelaku