"Untuk memastikan rencana hari ini akan kita bawa ke rumah sakit dengan didampingi petugas puskesmas," ujarnya.
Fikrie mengatakan, pihaknya akan melakukan pemantauan secara rutin terhadap VF.
Petugas dari puskesmas akan mendatangi rumah balita tersebut secara berkala untuk memastikan kondisi gizinya.
"Kalau pertumbuhan si anak normal, bahkan cenderung gemuk."
"Tapi kan akan terus memantau status gizinya agar tetap stabil," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari mengatakan, kondisi balita tersebut saat ini secara kasatmata memang normal.
Tetapi pihaknya juga memastikan, akan memberikan edukasi terhadap kedua orangtua VF.
Prima menilai, orangtua harus bisa mengawasi apa yang dikonsumsi oleh anaknya.
Karena mengonsumsi makanan yang tak lazim seperti tanah, itu akan menggaggu pertumbuhan anak.
Termasuk membuat anak menjadi cacingan.
"Akan kami fokuskan melalui pedampingan dari puskesmas. Lalu kami berikan edukasi pada orangtuanya," katanya.
Berasal dari keluarga tak mampu
VF, bocah berusia tiga tahun asal Kota Tegal, Jawa Tengah yang suka makan tanah dan pecahan tembok adalah anak ketiga pasangan Carmo (50) dan Umrotun Khasanah (40).
Menurutnya, Umrotun, jika anaknya sakit perut karena kebiasaan makan tanah itu, VF hanya diberi puyer.