TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Dewi Agustina (29) tak menyangka, percakapannya dengan sang suami Utra Iswahyudi (41), Senin (13/9/2021) malam menjadi percakapan terakhir baginya.
Utra Iswahyudi adalah salah satu teknisi pesawat yang menjadi korban jatuhnya pesawat Rimbun Air PK OTW di Sugapa, Papua.
"Malam itu dia telepon katanya habis pijat. Setelah itu ngobrol seperti biasa, nanyain anak. Terus bilang besok mau terbang lagi," kata Dewi saat ditemui di kediamannya di DAM, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Saat ini Dewi masih dalam kondisi shock.
Ia mengaku kaget dan tak menyangka akan kehilangan Iswahyudi begitu cepat.
Saat kejadian pesawat Rimbun Air jatuh, Dewi justru mendapat kabar dari tetangga.
Suaminya menjadi salah satu kru dalam penerbangan itu.
"Seharian saya memang tidak memantau berita. Jadi saya malah tahu ada kecelakaan pesawat dari tetangga dan teman," ujarnya.
Usai mendapat kabar mengenai jatuhnya pesawat, Dewi pun langsung berusaha menghubungi handphone sang suami.
Namun panggilan telepon ke handphone Iswahyudi berkali-kali tak juga tersambung.
Dewi menyebut, pertemuan terakhir dengan suami akhir bulan lalu.
Jika sesuai jadwal, sang suami harusnya berada di Balikpapan, 19 September ini.
"Jadwalnya off-nya tanggal 19 September nanti," tutur Dewi lirih.
Baca juga: Kopilot Rimbun Air Sempat Video Call dengan Istri Sebelum Pesawatnya Jatuh di Papua
Pesawat Rimbun Air PK OTW dipiloti Mirza dan Fajar sebagai co-pilot, hanya membawa Iswahyudi selaku teknisi.
Pesawat yang tengah membawa bahan bangunan tersebut, lepas landas dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT.
Kontak terakhir antara pilot dengan petugas Airnav Sugapa berlangsung pada pukul 07.30 WIT.
Umumnya waktu tempuh penerbangan dari Nabire ke Sugapa sekitar 40 menit.
Namun, pesawat itu tak kunjung sampai di Bandara Bilogai, Distrik Sugapa, Papua.
3 Jenazah Dievakuasi
Rabu (15/9/2021) tengah malam, sebanyak tiga jenazah 3 kru Rimbun Air berhasil dievakuasi tim gabungan dari lokasi jatuhnya pesawat.
"Alhamdulillah semua lancar, jenazah sudah di Sugapa," kata Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sulta dalam pesan singkatnya, Rabu (15/9/2021) malam.
Ketiga jenazah tiba di Sugapa, Intan Jaya pukul 23.50 WIT.
"Jenazah baru tiba, sementara lagi disemayamkan," jelasnya.
Meski kondisi cuaca dan geografis menjadi persoalan, namun semuanya berjalan lancar.
Hal itu menurutnya tidak terlepas dari doa, dukungan dan kerja sama semua pihak.
"Proses berjalan lancar tanpa ada gangguan," ucapnya.
Identitas ketiga korban yakni Pilot Hj Mirza, Copilot Fajar dan Enginering Iswahyudi.
"Para korban masih dalam upaya evakuasi tim gabungan," kata dia.
Baca juga: SOSOK Kapten Mirza, Pilot Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Papua, Dikenal Ramah dan Dermawan
Ia kembali menegaskan kecelakaan itu murni akibat faktor cuaca buruk.
Sementara terkait isu jatuhnya pesawat akibat ulah KKB, tidaklah benar.
"Peristiwa ini murni kecelakaan, bukan ditembak oleh KKB," tegasnya.
Diketahui Pesawat Rimbun Air Pk OTW rute Nabire-Sugapa lost kontak pukul 07.37 WIT.
Berdasarkan informasi pesawat tersebut jatuh di kawasan arah Barat Bandara Bilorai.
Sebelum jatuh dan meledak, pesawat cargo bermuatan bahan bangunan dan sembako diduga kuat menabrak gunung akibat cuaca buruk.
Informasi terakhir sebelum lost kontak, pilot sempat memberikan sinyal darurat. (Tribunkaltim.co/Tribun-Papua.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Cerita Istri Mekanik Rimbun Air yang Jatuh di Papua, Telepon Terakhir Tanya soal Anak