TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang pria tega habisi gadis bocah berumur 13 tahun terjadi di Kabupaten Nias, Sumatra Utara.
Diketahui yang menjadi pelakunya EH alias Ama Gisel.
Sedangkan korbannya gadis di bawah umur berinisial FAW.
Belakangan terungkap motif pelaku membunuh korban lantaran sakit hati.
EH emosi setelah dimaki-maki oleh korban.
Baca juga: Taruna PIP Tewas Dianiaya Senior, Ini Temuan Polisi Saat Reka Ulang Perkara
Baca juga: Warga Kebakkramat Karanganyar Tewas Kesetrum Saat Membuat Saluran IPAL Jamban Komunal
Awal kasus
Dihimpun dari Tribun-Medan.com, kasus ini berawal penemuan jasad korban di Dusun V, Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawolato, Nias.
Korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya selama 3 hari.
Keluarga korban dibantu warga berusaha mencari keberadaan FAW sejak, sejak Jumat (10/9/2021).
Akhirnya, pihak keluarga dan warga menemukan jasad korban dalam memprihatinkan.
Korban tergeletak di kebun yang tak jauh dari rumahnya.
Usai kejadian, polisi kemudian melakukan pendalaman dan menyimpulkan FAW adalah korban pembunuhan.
Baca juga: 4 Hari Tak Pulang, Pekerja Tambang Ternyata Tewas Dihabisi Rekannya, Jasad Dikubur Pakai Pasir
Baca juga: Warga Amuntai Ditemukan Tewas Tertindih Motor, Ada Luka di Wajah dan Punggung, Diduga Dihabisi
Kronologi kejadian
Tak berselang lama, Polres Nias berhasil menangkap pelaku.
Ia adalah pria berinisial EH alias Ama Gisel.
Kapolres Nias, AKBP Wawan Iriawan membeberkan kronologi saat pelaku menghabisi korban.
Pembunuhan terjadi pada Jumat (10/9/2021) sekira pukul 16.00 WIB.
Saat itu, pelaku pulang dari kebun karet dengan menggunakan sepeda motor miliknya.
Lalu, saat tiba didekat rumahnya korban memberhentikan pelaku.
"Pelaku kemudian menegur korban agar tidak menghalangi."
"Tidak diterima ditegur korban mengeluarkan kata-kata kotor kepada pelaku," ucap Wawan, dikutip dari Tribun-Medan, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Jasad Wanita Mengambang di Kali Ciliwung, Ditemukan Gerombolan Remaja saat Mandi, Ini Kata Polisi
Baca juga: Diterkam Buaya di Depan Istri, Jasad Ketua RT di Bangka Ditemukan 2 Kilometer dari Lokasi Hilang
Wawan melanjutkan penjelasannya, pelaku yang mendengar perkataan korban langsung turun dari sepeda motornya dan masuk ke dalam rumahnya mengambil sebilah pisau.
"Pelaku yang mengambil pisau keluar dan mengejar korban. Pelaku kemudian melukai korban," ucapnya.
Setelah korban dipastikan sudah tidak bernyawa, pelaku membuang korban ke kebun yang berada kurang lebih 50 meter dari lokasi kejadian.
"Mayat korban ditutupi dengan rumput dan daun pisang," urai Wawan.
Wawan Iriawan menjelaskan pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena tidak terima dimaki-maki.
"Motif pelaku EH melakukan pembunuhan karena emosi terhadap korban, dikarenakan korban mengucapkan kata kotor terhadap pelaku," kata Wawan, dikutip dari Tribun-Medan.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Medan.com/Alfiansyah)