TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Para perampok dan pembunuh toko emas di Kota Bandung ternyata teknisi yang mendapat order dari sang pemilik toko yang jadi korban.
Selain menggarong Toko Mas Gaya Baru, para perampok itu juga menghabisi pria berinisial T (60) pemilik toko itu, Senin (20/9/2021)..
Kini polisi terus memburu dua orang penjahat yang kabur, sedangkan satunya berhasil ditangkap warga.
Tiga pelaku sebelumnya diminta korban untuk memasang kamera close circuit television (CCTV) di toko emasnya.
Kapolsek Sumur Bandung, Kompol Septa Firmansyah, mengatakan para pelaku datang ke toko emas milik T, Minggu (19/9/2021).
Berdasar pengakuan S, salah seorang pelaku yang tertangkap, kata Septa, mereka berjumlah tiga orang.
Baca juga: Sosok Pemilik Toko Emas di Bandung yang Dibunuh Perampok, Tertutup dan Pernah Dilaporkan Warga
"Mereka ini mau masang CCTV, kesepakatannya sembilan titik," ujar Septa, kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, Selasa (21/9/2021).
Pada awalnya, ujar Septa, segalanya berjalan seperti yang seharusnya.
Namun, para teknisi rupanya menyalahi kesepakatan karena hanya memasang CCTV di tiga titik, bulan di sembilan titik seperti kesepakanan semula.
"Inilah yang sepertinya membuat korban dongkol, tidak terima karena merasa dibohongi," ujar Septa.
Korban yang kecewa, menurut Septa, kemudian memarahi para pelaku.
"Dari situ, munculah mufakat jahat (dari para pelaku) untuk melakukan itu (perampokan). Akhirnya terjadilah (perampokan) itu," ujar Septa.
Baca juga: Update Toko Emas d Bandung yang Dirampok, Tercium Bau Busuk Keluar dari Dalam
"Jadi, pasang CCTV-nya Minggu, kejadianya malam Senin," ucapnya.
Septa mengatakan, korban akhirnya meninggal setelah pelaku memukul kepalanya.
"Kepalanya dipukul benda tumpul, tapi hasil visumnya belum keluar," katanya.
Berdasarkan barang bukti yang mereka temukan di lokasi, kata Septa, korban diduga dipukul menggunakan alat olahraga.
"Dipukul pakai barbel sama kayu. Pakai barbel dipukulnya," ujar Septa.
Septa mengatakan, selain memeriksa S, pelaku yang berhasil ditangkap, polisi juga sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk istri S.
"Ada istrinya pelaku diperiksa, kemudian juga Linmas yang ikut nangkap S, ada RT dan RW. Jumlah saksinya ada empat orang," ujar Septa.
Selain mengamankan barbel yang dipakai untuk membunuh, polisi juga mengamankan barang-barang lainnya.
"Ada tali, kayu, baju-baju, dan sepatu pelaku," katanya.
Baca juga: Garong Toko Emas di Simpang Limun Bertambah 1 Orang, Ini Peran Masing-masing Perampok
Septa mengatakan, sejauh ini kerugian material akibat perampokan itu belum mereka ketahui secara pasti.
"Belum ditaksir (kerugiannya). Selain itu, dua pelaku lainnya juga masih dalam pengejaran," kata Septa.
Kemarin, Toko Mas Gaya Baru masih dipasangi garis polisi yang membentang dari mesin parkir elektronik hingga batas toko pakaian yang berada di samping kiri toko emas.
Selain garis polisi, pintu gulung atau rolling door toko juga ditutup rapat dan dikunci dengan rantai besi.
Pernah dilaporkan
Agus Sunandar (36) salah seorang pegawai toko pakaian di sebelah Toko Mas Gaya Baru, mengatakan, selain memiliki kepribadian tertutup dan tidak pernah bersosialisasi semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang kurang peduli terhadap kebersihan.
Bahkan, akibat perbuatannya, pemilik toko emas itu pernah dilaporkan masyarakat kepada aparat pemerintah kewilayahan karena mengganggu kenyamanan orang lain, oleh ulah hewan peliharaannya yang tidak dirawat dan dijaga dengan baik.
"Dia (almarhum) itu punya hewan peliharaan di dalam rumahnya, dua ekor anjing, dan kucing, tapi berapa jumlah pasti kucingnya saya juga enggak tahu, tapi banyak, kurang lebih ada lebih dari lima ekor, kucing kampung. Dia pernah dilaporkan ke petugas kewilayahan, karena hewan peliharaan, mohon maaf 'berak' sembarangan, bahkan di lantai dan etalase tempat jualan dia juga banyak (kotoran)," ujarnya saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (21/9/2021).
Aduan masyarakat kepada petugas kewilayahan itu, lanjutnya merupakan puncak dari kekesalan warga sekitar yang merasa terganggu dengan sikap cuek dari pemilik toko.
Padahal, almarhum kata dia, selalu diberi peringatan oleh warga dan pelaku usaha yang beraktivitas di sekitar toko tersebut.
"Itu pintu kalau di buka, baunya (kotoran) aduh mengganggu sekali, makanya mau itu orang yang cuma lewat atau pembeli di toko ini selalu tutup hidung dan mulutnya, soalnya menyengat sekali. Selain di dalam rumah dia, kucing atau anjingnya juga suka berak dimana aja, di trotoar sampai di depan toko lain juga sering. Kita udah sering kasih tahu yang punya, tapi gitu lagi - gitu lagi, engga ada perubahan," ucapnya.
Petugas Inafis Polrestabes Bandung melakukan olah tempat kejadiam perkara perampokan di Toko Mas Gaya Baru, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Senin (20/9/2021). (Tribun Jabar)
Agus pun mengaku wajar saat anjing buduk yang di evakuasi polisi kemarin kondisinya memprihatikan, bahkan mati. Sebab, pemiliknya kurang memperhatikan kondisi dari hewan-hewan yang dipeliharanya.
"Wajar sih kalau kemarin lihat kondisi anjingnya kurus, bahkan katanya ada yang mati, soalnya memang enggak keurus gitu, engga tahu kewalahan karena jumlahnya banyak, atau memang engga peduli aja sama hewan yang dia pelihara," katanya.
Keterangan Saksi Lain
Perkembangan kasus perampokan di Toko Mas Gaya Baru, Jalan Kosambi, Kota Bandung, masih berkutat pada pengembangan oleh kepolisian Polrestabes Bandung.
Kondisi terkini di lokasi kejadian, garis polisi masih terpasang di depan toko emas dengan di bagian tengahnya terselip kain untuk menutup bau tak sedap yang masih tersisa di dalam.
Pemilik Toko Mas Gaya Baru ditemukan tewas di dalam toko dengan luka pukulan benda tumpul di bagian kepala.
Anjing buduk di dalam kandang di lokasi perampokan toko emas Gaya Baru di Jalan Kosambi Kota Bandung, Senin (20/9/2021) (Muhamad Nandri Prilatama/Tribun Jabar)
Toko yang ada di sisi kanan dan kiri lokasi kejadian, tampak sudah kembali beroperasi dan terlihat di sekitar sepi serta arus lalu lintas pun ramai lancar.
Salah seorang pedagang kaki lima di sekitar, Iwan (55) menuturkan bahwa korban tewas bernama Toni (60).
Menurutnya, korban memang hidup sebatang kara alias sendiri hidup di toko dan juga rumah tersebut.
"Orangnya tertutup sih sama warga dan juga orang sekitar sini. Jarang bersosialisasi juga. Ditambah memang setiap harinya pengunjung ke toko emasnya sepi," katanya saat ditemui di lokasi, Selasa (21/9/2021).
Iwan menambahkan keluarga-keluarga korban tinggal di luar kota.
Toko yang ada di sebelahnya pun masih dimiliki oleh keluarga korban hanya kemudian disewakan.
"Toko fesyen ini juga milik keluarganya. Tapi, kalau korban lebih memilih area toko emas itu sebagai warisan yang dia dapat dari orangtuanya," katanya.
Ketika disinggung terkait kondisi toko yang menurut keterangan pihak kepolisian tampak kumuh dan sejumlah binatang peliharaan sampai tak terurus, Iwan pun mengakui bahwa korban yang merupakan pemilik toko itu memang berbeda dengan pendahulunya alias orangtuanya.
"Dulu waktu toko itu dipegang oleh orangtuanya terurus dan bersih. Tapi, setelah diambil alih olehnya ya seperti itu (kotor) juga bau," katanya. (nazmi abdurahman/cipta permana/nandri prilatama)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul TERUNGKAP, Kronologi Detik-detik Bos Toko Emas di Bandung Dirampok dan Dihilangkan Nyawanya