Mulai dari belanja barang thrift ke pasar, sortir barang, foto barang, packing hingga pengiriman.
Meski saat memulai lagi bisnis ini terasa sulit, namun Annida dan Erlangga terus optimis.
Annida lantas mencari cara untuk mulai fokus membuat konten di tiktok tentang produk-produknya.
Alhasil, satu di antara videonya viral di media sosial dan penghasilannya pun sedikit-demi sedikit meningkat.
Baca juga: Viral Bocah Seberangi Sungai Naik Styrofoam, Kades: Bukan Mau Berangkat Sekolah tapi Bermain
Penghasilan tersebut kemudian dikelola dengan baik oleh Annida dan Erlangga.
Mereka memutarkan lagi penghasilannya untuk modal membeli barang dagangannya.
Kini, semakin banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan, Annida dan Erlangga akhirnya membuat sebuah tim untuk membantu pekerjaannya.
Bahkan, kata Annida, tim yang ia miliki berjumlah 7 orang.
"Saat awal memulai bisnis tentu penghasilan kami belum seberapa, orderan tidak setiap hari ada, paling seminggu baru ada satu yang beli."
"Akhirnya aku cari cara untuk mengembangkan bisnis ini, saat itu aku mulai fokus membuat konten di tiktok tentang produk thrift ini, alhamdulillah setelah sekian konten yang aku upload akhirnya ada satu video yang viral hingga jutaan views."
Baca juga: Viral Video Siswa Seberangi Sungai Naik Kotak Styrofoam, Kata Camat hingga Reaksi Susi Pudjiastuti
"Dari itu penjualan kami meningkat dan terus meningkat hingga saat ini, kami fokus memutar uang penjualan untuk stok yang lebih banyak dan hasil bersihnya kami tabung," kata Annida.
Selama membeli barang dagangan, Annida mengaku masih menggunakan motor.
Namun, makin lama Annida sadar kebutuhan transportasi pengangkut dagangan sangat penting untuk dimiliki.
Setahun berlalu, akhirnya Annida dan Erlangga memutuskan membeli mobil ini untuk keperluan operasional.