TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan berujung hilangnya nyawa ibu muda terjadi di Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumsel.
Diketahui korbannya wanita berumur 22 tahun, WN asal Kabupaten Lubuklinggau.
Sedangkan pelakunya merupakan teman kencan dari korban, BTA (23).
Ketua RT tempat tinggal WN membenarkan kejadian ini.
Ia menjelaskan sebelum ditemukan tewas, WN pamit dengan orang tuanya untuk ke rumah temannya, Kamis (23/9/2021) sore.
Baca juga: Seorang Remaja Habisi Nyawa Ayah dan Lukai 2 Saudaranya di Sigi, Berawal Saat Pelaku Tanya Soal Ayam
Hingga Sabtu tidak pulang-pulang, kedua orang tuanya menelpon berkali-kali. Namun nomor telepon WN tidak aktif.
Ketika ditelpon berulang-ulang nomornya tidak aktif orang tuanya mulai cemas, karena saat itu korban pamit dengan ayahnya mengatakan pamit pergi ke tempat teman.
WN saat itu tidak membawa identitas KTP.
Ketika itu orang tuanya mengira korban tak pulang ke rumah dua hari menginap ditempat temannya.
Keluarga kemudian mendapat kabar, WN ditemukan tewas di sebuah rumah di Desa Wonokerto Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumsel.
Hasil interogasi polisi, pelaku yang merupakan teman kencannya nekat membunuh korban karena tak terima dimaki korban.
Ketua RT mendapat informasi ada warganya menjadi korban pembunuhan setelah pihak Polres Mura mendatangi rumahnya, Sabtu (29/9/2021) malam.
Polisi datang menanyakan kepadanya apakah mengenal korban.
Baca juga: Celana Dalam Picu Perkelahian di Aceh, Pria 45 Tahun Dihabisi Tetangganya, Pelaku Dihajar Warga
Pak RT menjawab spontan dan mengatakan kepada polisi benar itu adalah warganya.
"Awalnya polisi belum menjelaskan kalau korban sudah meninggal dunia, setelah bertemu keluarganya baru diberi tahu sudah meninggal dunia," ungkap Pak RT saat dihubungi Tribunsumsel, Minggu (26/9/2021).
Mendapat kabar jenazah WN sudah di Rumah Sakit Dr Sobirin, Pak RT dan orang tua WN langsung datang ke rumah sakit.
Karena kondisinya tidak memungkinkan lagi, pihak keluarga langsung membawanya pulang ke rumah.
"Karena kondisinya tidak memungkinkan jenazahnya langsung dimakamkan semalam," ujarnya.
Sedangkan BTA sudah diamankan pihak Polres Mura untuk dilakukan pendalaman.
Sedangkan motif sementara pelaku tega menghabisi korban lantran tak terima dimaki-maki.
Korban Jual Pakaian
Warga mengetahui aktivitas WN bekerja membantu ibunya berdagang kredit pakaian ke warga-warga.
Pak RT menyebut korban tidak pernah kuliah di perguruan tinggi. Korban hanya menamatkan jenjang sekolah atas melalui jalur paket C.
"Sepengetahuan saya waktu menamatkan SMA saja mengambil jalur paket, lulusnya melalui nyambung di paket," ungkap Pak RT.
Ia mengungkapkan WN mempunyai seorang anak, untuk statusnya bukan janda karena belum resmi bercerai.
Baca juga: Gara-gara Dendam Lama, Petani di Madura Dihabisi Keponakan, Celurit dan Palu jadi Barang Bukti
Suaminya pergi tiga tahun lalu dengan alasan bekerja, namun selama merantau tidak pernah pulang.
"Sejak merantau sampai sekarang ditinggal suaminya, selama tiga tahun ini tidak diberi nafkah lahir dan batin, itulah beberapa waktu lalu korban datang ke saya (RT) meminta ditemani ke kantor lurah ingin mengajukan cerai," ungkapnya.
Namun belum ada putusan sampai sekarang, pihaknya sudah mendapat kabar kalau WN sudah meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Ibu Muda Asal Lubuklinggau Dibunuh Teman Kencan di Musirawas, Motif Pelaku Tidak Terima Dimaki
(TribunSumsel.com/Eko Hepronis)