TRIBUNNEWS.COM - Keganasan harimau memakan korban di Kabupaten Merangin, Jambi.
Seorang pendulang emas dilaporkan tewas setelah diterkam satwa buas ini.
Diketahui korbannya bernama Rasidin (43).
Ia merupakan warga Desa Guguk, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin.
Baca juga: Aksi Anggota TNI Tangkap dan Ikat Moncong Buaya Pakai Tali dari Kulit Pohon Randu di Musi Rawas
Kronologi kejadian
Dihimpun dari TribunJambi, Senin (27/9/2021), kejadian ini bermula saat korban bersama warga lainnya pergi mendulang emas pada Kamis (23/09/2021) lalu.
Mereka pergi ke di Sungai Nilo yang berada di Batu Tunggal, perbatasan antara desa Guguk dengan Kecamatan Muara Siau.
Korban dan rekannya sudah berada di lokasi mendulang sejak dua hari sebelum kejadian.
Kemudian pada Sabtu (25/09/2021) malam, korban bersama temannya sedang beristirahat di pondok yang terbuat dari terpal dan beralaskan tanah.
Sekitar pukul 21.30 WIB korban masih minum teh, sementara temannya telah tidur.
Saat minum teh itu tiba-tiba binatang buas datang dari arah belakang korban dan mengigit lehernya.
Teman korban langsung terbangun dan meminta bantuan warga lainnya yang juga berada di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Kronologi Ketua RT Tewas Diterkam Buaya di Depan Istri
Korban tak sempat berlindung
Kepala Desa Simpang Parit, Mustarupi membeberkan cerita lain.
Ia menyebut, saat kejadian korban sedang mendulang bersama sejumlah warga.
Lalu tiba-tiba seekor harimau besar namun kurus datang menyergap.
Warga pun lari berlindung di ekskavator yang ada di dekat lokasi itu.
Namun sayangnya, korban tak sempat naik ke alat berat untuk berlindung, sehingga korban menjadi mangsa harimau tersebut.
"Harimaunya besar. Tapi terlihat kurus. Mungkin kurang makan," kata Mustarupi, dikutip dari Kompas.com.
Penjelasan polisi
Kapolsek Sungai Manau, Iptu Mulyono membenarkan kejadian.
Ia mengatakan, jasad korban berhasil dievakuasi beberapa jam setelah kejadian.
"Mayat korban bisa diambil dari cengkeraman harimau itu sekitar pukul 23.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka," tutur Mulyono, dikutip dari TribunJambi.
Baca juga: Tiga Ekor Harimau Muncul di Solok Selatan, Camat Imbau Warga Waspada dan Kurangi Aktivitas di Ladang
Mulyono menambahkan penjelasannya.
Atas kejadian itu pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan BKSDA Jambi untuk langkah selanjutnya.
Sebab sekitar lokasi tersebut warga sering melihat binatang buas tersebut yang tidak jauh dari hutan adat.
"Korban sudah dimakamkan," tandasnya.
BKSDA Jambi turun tangan
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Rahmad Saleh Simbolon, menyebut pihaknya akan segera menurunkan tim ke lokasi kejadian.
"Secepatnya kita turunkan tim untuk memverifikasi fakta dan kondisi di lapangan," katanya, dikutip dari TribunJambi.
Berdasarkan verifikasi dan fakta di lapangan tersebut, dikatakan Rahmad dapat diambil langkah tindaklanjut yang pas.
"Langkah yang kita ambil berdasarkan verifikasi, fakta di lapangan," katanya.
Baca juga: Warga di Tanjabtim Jambi Diteror Harimau, 5 Ekor Sapi dan Beberapa Ekor Kambing Mati
Rahmad menambahkan, harus dipahami lokasi kejadian merupakan habitatnya atau tidak.
"Kita harus pahami lokasi kejadian itu merupakan rumahnya atau tidak, atau ada faktor-faktor penyebab yang harus diketahui," tegasnya.
Sementara terkait seringnya warga yang melihat harimau, BKSDA Jambi masih menunggu hasil verifikasi yang dilakukan tim.
"Kita tunggu dulu verifikasi lapangan agar faktanya diketahui," tandas Rahmad.
Sebagaian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Warga Merangin Jambi Meninggal Diterkam Harimau di Sungai Nilo, Ini Kronologisnya
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJambi.com/Darwin Sijabat)(Kompas.com/Suwandi)