TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Seorang anggota brimob bernama Bharada Muhammad Kurniadi gugur terkena tembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat melakukan penyergapan.
Peristiwa ini berawal dari terdengarnya bunyi tembakan di sekitar Polsek Kiwirok yang berada persis di sebelah landasan pacu Bandara Kiwirok.
Sementara KKB berada di sebarang landasan pacu.
Kepala Satgas Humas Nemangkawi Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kontak tembak antara anggota Satgas Nemangkawi TNI-Polri dan KKB pimpinan Lamek Taplo terjadi pukul 04.50 WIT.
Kontak tembak terjadi di depan Markas Polsek Kiwirok.
Dalam kontak tembak tersebut, Bharada Muhammad Kurniadi gugur dalam tugas.
Usai kontak tembak, KKB kabur lompat ke jurang.
”Dari laporan radio di lapangan, Kurniadi tertembak pada pukul 05.15 WIT.
Korban mengembuskan napas terakhir pada pukul 05.45 WIT.
Baca juga: Buntut Penyerangan KKB Papua, Puluhan Warga Dievakuasi dari Distrik Kiwirok
Saat membuka perimeter, terdapat tembakan yang menyebabkan peluru mengenai arteri ketiak kanan Bharatu M Kurniadi kemudian diketahui KKB tersebut melompat ke Jurang dan melarikan diri," kata Ahmad, Minggu(26/9).
Ia menuturkan, jenazah korban telah dievakuasi ke Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, dengan helikopter pada pukul 07.16 WIT.
Jenazah Bharada Muhammad Kurniadi akan diterbangkan ke kampung halamannya di Aceh Tamiang.
Rumah orang tua Bharada Muhammad Kurniadi Sutio di Kampung Johar, Karangbaru, Aceh Tamiang dipenuhi pelayat sejak Minggu (26/9) pagi. Sebuah tenda berukuran besar yang didirikan di halaman depan rumah silih berganti diisi pelayat.
Kondisi di dalam rumah pun tak jauh berbeda, warga terlihat penuh melantunkan surat Yaasin secara bergantian. Ayah almarhum, Zakisyah (55) mengatakan kabar duka ini ia terima langsung dari komandan sang putra sekira pukul 06.00 WIB.
Meski sempat terkejut, Zakisyah tetap berpaya tegar.
Baca juga: Rencana Pernikahan Pupus, Adi Gugur Ditembak KKB, Minta Dimakamkan di Kaki Almarhum Kakeknya
"Dia anak baik, manja sama kami," kata Zakisyah dengan suara bergetar.
Zaki menjelaskan almarhum merupakan putra ketiga dari empat bersaudara.
Seorang kakaknya merupakan prajurit TNI yang bertugas di Solo.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, jenazah putranya akan tiba di Aceh Tamiang pada Senin (27/9).
Sejauh ini rencananya pemakaman akan dilakukan di taman pemakaman keluarga.
"Dia pernah berwasiat, kalau meninggal kuburkan di dekat kuburan Atok(kakek), persis di kaki Atok," ujar Zakisyah.
Meski begitu, Zaki yang didampingi putri sulungnya, Safrida Yani masih menunggu hasil koordinasi dengan pihak Polri. Karena sempat ada wacana pemakaman dilakukan di taman makam pahlawan.
Situasi Kiwirok
Situasi di Distrik Kiwirok saat ini telah kondusif pasca-kontak tembak dengan KKB. Anggota kami masih bersiaga karena diduga mereka masih berada di sekitar Kiwirok,” ujarnya.
Kepala Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi Komisaris Besar Faizal Ramadhani menambahkan, total pasukan yang telah berada di Kiwirok telah mencapai 100 personel.
“Kami akan memastikan situasi di Kiwirok kembali aman. Perbuatan KKB telah menyebabkan pelayanan kesehatan dan pelayanan publik lainnya lumpuh,” kata Faizal.
Anggota Brimob, Bharada Muhammad Kurniadi mendapat kenaikan satu tingkat lebih tinggi usai gugur di Papua.
Personel yang bertugas di Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi di Bumi Cenderawasih itu kini berpangkat Bhayangkara Satu (Bharatu).
Sebelumnya, KKB pimpinan Lamek Taplo membakar kantor Distrik Kiwirok, puskesmas, pasar, sekolah dasar, rumah tenaga kesehatan, rumah guru, dan kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok, Senin (13/9) pukul 09.30 WIT. Seorang anggota TNI AD, yakni Prajurit Dua Ansar, terluka saat terlibat kontak tembak dengan kelompok tersebut.
Anggota KKB Lamek Taplo juga menyerang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok.
Baca juga: Jenazah Tenaga Kesehatan yang Tewas di Tangan KKB Dikabarkan masih Berada di Kiwirok
Seorang perawat bernama Gabriella Meilani (22) gugur dalam insiden ini, sementara empat rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut.
Adapun satu tenaga kesehatan bernama Gerald Sokoy belum ditemukan hingga kini.
Dari hasil pendataan, ada lima rumah warga dan 11 fasilitas umum yang dibakar KKB.
Total sebanyak 83 warga setempat mengungsi ke hutan dan Oksibil, Ibu kota Pegunungan Bintang. Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakhti Brigadir Jenderal Izak Pangemanan menuturkan, status keamanan di Kiwirok masih siaga satu hingga kini.
Total sebanyak 73 personel berada di Kiwirok untuk menghadapi kelompok Lamek Taplo.
”Warga mengungsi karena ketakutan menjadi korban serangan KKB. Mereka meneror warga dengan menggunakan senjata api,” kata Izak.
KKB Lamek Taplo terus menebar aksi teror di Pegunungan Bintang sejak tahun 2020.
Dari data Polri dan TNI, kelompok Lamek terlibat 10 serangan kepada aparat dan warga sipil dalam 18 bulan terakhir.
Serangan kelompok Lamek mengakibatkan seorang warga dan tiga aparat keamanan meninggal, sedangkan sembilan warga dan sembilan aparat keamanan terluka.
Kelompok Lamek juga menembak pesawat TNI AU jenis CASA CN-2909 pada 22 Maret 2020 sebelum mendarat di Bandara Oksibil.
Kemudian mereka membakar satu truk dan dua ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Rabu (8/9). (Tribun Network/mad/roy/wly)