TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, penurunan angka kematian berimbas pada menumpuknya peti jenazah yang dimiliki BPBD DIY.
Bahkan, hingga pertengahan bulan September tercatat ada sekitar 500 peti jenazah yang masih tersimpan.
Peti jenazah itu merupakan bantuan dari BNPB yang dikirimkan ketika DIY mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi akibat merebaknya varian Delta di pertengahan tahun 2021.
"Bantuan pemakaman dari sisi peralatan dan peti kemarin itu dapat 500 peti itu masih ada, dari BNPB. Harapannya jangan sampai terpakai," paparnya.
Komandan TRC BPBD DI DIY sekaligus Komandan Posko Dukungan Operasi Gugus Tugas Covid-19 Pristiawan Buntoro menuturkan, sepanjang 1-29 September 2021 ini, jajarannya menangani pemulasaraan jenazah dengan protokol tetap (protap) Covid-19 sebanyak 169 kali.
Baca juga: Kesulitan Uang akibat Terdampak Pandemi Covid-19, Warga Jepang Rela Jadi Yami Baito
"Rinciannya meninggal di faskes sebanyak 156 dan meninggal isoman ada 13," terangnya.
Jika dibandingkan pada Agustus 2021 lalu, jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 telah jauh menurun.
Untuk sepanjang bulan Agustus sendiri dilaporkan ada 1.256 jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19.
Rinciannya, 178 jenazah dari tempat isolasi mandiri dan 1.078 jenazah di faskes.
Sedangkan puncak tingginya angka kematian terjadi pada rentan waktu antara pertengahan Juli hingga akhir bulan Agustus.
Kala itu jumlah pemakaman jenazah sempat menyentuh 2.500 kasus.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menilai indikator penanganan Covid-19 di DI Yogyakarta terus membaik di tengah penerapan PPKM Level 3.
Hal itu ditunjukkan dari menurunnya tren penambahan kasus terkonfirmasi dan angka kematian setiap harinya.
Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di 27 RS rujukan Covid-19 juga tergolong rendah yakni sekitar 17 persen.