"Kemarin hanya 70-an kasus lalu angka kematian kita sekitar 4-6 perhari. Jadi BOR kita sudah cukup bagus beberapa RS merubah tempat tidur covid untuk reguler tapi juga kita minta siapkan jika terjadi sesuatu," papar Aji, Rabu (29/9/2021).
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan, Pemda DIY masih mengakitkan puluhan selter karantina di DIY. Saat ini totalnya ada 44 selter dengan total daya tampung sebanyak 2.777 ruangan.
Sedangkan keterisiannya hanya sebesar 76 orang. "Masih diaktifkan walaupun yang terisi hanya satu dua orang. Ini agar selalu siap siaga," tambahnya.
Kasus Kulon Progo
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi mengatakan ketika pandemi pihaknya melayani pemulasaran dan pendampingan pemakaman jenazah bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).
Namun seiring menurunnya kasus, pelayanan tersebut juga mengalami penurunan.
Berdasarkan data dari BPBD Kulon Progo, jumlah pemulasaran jenazah pada Agustus ada 21 kali dan September 3 kali. Serta jumlah pendampingan pemakaman pada Agustus ada 5 kali dan September 2 kali.
"Meski kasus kematian menurun, namun layanan pemulasaran dan pemakaman jenazah di Agustus dan September tetap dilakukan," kata Joko, Rabu (29/9/2021).
Ia melanjutkan, saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada Juni hingga Juli 2021 lalu di Kulon Progo sempat terjadi krisis peti jenazah. Kemudian badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kulon Progo mendapat bantuan peti jenazah dari badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) melalui BPBD DIY. Saat itu, BPBD Kulon Progo mendapat sebanyak 50 peti.
"Karena saat ini kasus sudah turun, stok bantuan 50 peti jenazah masih utuh. Peti itu disimpan di BPBD untuk menyediakan jika ada yang membutuhkan," ucap Joko.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo hingga Rabu (29/9/2021), total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 724 orang dan 25 orang dinyatakan meninggal dunia.
Menurutnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo juga berdampak pada penurunan angka kematian di kabupaten tersebut.
Hal itu membuat stok 50 peti jenazah yang diperuntukkan bagi pasien yang meninggal akibat terpapar Covid-19 menumpuk. (Tribunjogja.com /Tro/scp)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Nasib Ratusan Peti Mati Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta