Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan setidaknya ada sekitar seribu orang yang mengungsi pasca kericuhan antar suku di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Mereka kini mengungsi di Polres Yahukimo untuk mencari perlindungan usai konflik antar suku di daerah tersebut pecah.
"Masyarakat yang mengamankan diri di Polres Yahukimo diperkirakan kurang lebih seribu orang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak," kata Ahmad dalam keterangannya, Senin (4/10/2021).
Ahmad mengatakan aksi penyerangan itu dilakukan secara terencana dan dipimpin langsung oleh Kepala suku umum Kimyal, Morome Keya Busup.
Ia membawa rombongan penyerang memakai dua unit mobil minibus.
Selain itu, mereka juga mempersiapkan diri dengan membawa panah dan parang saat melakukan penyerangan.
"Saat ini Korban yang meninggal dunia menjadi 6 Orang dan masih disemayamkan di RS Yahukimo, dimana satu di antaranya adalah pelaku," jelasnya.
Hingga saat ini, Polri telah melakukan proses penyidikan terhadap kasus tersebut. Diduga, ada sekitar 52 orang dari Suku Kimyal yang menjadi pelaku penyerangan.
Insiden penyerangan ini dimulai pada sekitar 12.45 WIT pada Minggu (3/10/2021) kemarin.
Massa Suku Kimyal pimpinan Kepala Suku Morome Keya Busup menggunakan dua unit mobil minibus membawa alat tajam seperti busur panah dan parang mendatangi masyarakat Suku Yali.
Selanjutnya, sekitar pukul 12.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapat informasi dari warga bahwa telah terjadi penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali.
Kasat Intelkam AKP I Nengah S Gaspar bersama 20 personel lainnya kemudian langsung menuju lokasi.
Sekitar pukul 13.00 WIT, kelompok massa itu berhasil dihalau dan kemudian meninggalkan TKP dengan menggunakan dua unit minibus menuju ke Komplek Suku Yali di perumahan masyarakat komplek Telkomsel.