TRIBUNNEWS.COM - Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, menyampaikan tidak ada komunikasi yang baik dengan Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo terkait dengan data bantuan sosial (bansos).
Pernyataan Nelson ini terkait dengan sikap emosional Menteri Sosial, Tri Rismaharini kepada seorang pendamping bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) pada Kamis (30/9/2021) lalu.
Kemarahan Risma itu mengungkap masalah koordinasi dan komunikasi tentang data bansos yang tidak berjalan baik antara bupati dan dinas sosial.
Karena tak berjalan dengan baik, data yang disampaikan kepada Risma tak sesuai dengan data sebenarnya.
Baca juga: Pengamat Nilai Gaya Komunikasi Risma yang Marah-Marah, Ada 2 Pesan yang Tersirat
Buntut dari sikap Risma memarahi pendamping PKH itu, akhirnya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo, Husain Ui, dicopot dari jabatannya.
"Problem (masalah) di pendamping PKH maupun Dinas Sosial, tidak ada komunikasi yang baik dalam hal pendataan."
"Sehingga, apa yang ditanyakan oleh Bu Risma dijawab tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: Kata Pengamat soal Aksi Marah-marah Risma, Ingin Jadi Pembeda hingga Mengingatkan Sosok Ahok
Nelson menambahkan, pihaknya telah membentuk tim khusus data bansos sejak awal pandemi Covid-19.
Dirinya pun membenarkan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo dicopot terkait dengan masalah tersebut.
"Kami selaku Pemerintah Gorontalo selalu melakukan verifikasi."
"Apakah pencopotan Kepala Dinas Sosial terkait dengan itu? salah satunya itu," jelas Nelson.
Gubernur Gorontalo Tersinggung
Sebelumnya, Mensos Risma bersikap emosional kepada seorang koordinator PKH saat pemadanan data bantuan sosial di Gorontalo, Kamis (30/9/2021).