News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengaku Pensiunan Jenderal Polisi, Pria di Tangerang Gondol Rp200 Juta Milik Tetangga, Ini Modusnya

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang pria di Kabupaten Tangerang mengaku pensiunan jenderal polisi untuk menipu tetangganya hingga kehilangan uang Rp 200 juta.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penipuan dengan modus dipermudah masuk institusi Polri kembali terjadi.

Kali ini dilakukan oleh seorang pria berinisial DS.

Ia merupakan warga Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.

DS tega menipu tetangganya sendiri hingga kehilangan uang ratusan juta rupiah.

Kini DS sudah diamankan Polresta Tangerang untuk dimintai pertanggungjawabannya.

Baca juga: Fakta-fakta Polisi Gadungan di Tangsel Gelapkan 7 Mobil Mewah, Diciduk saat Liburan Bersama 4 Wanita

Kasus ini bermula saat pelaku mengaku sebagai seorang pensiunan jenderal kepada korban yang merupakan tetangganya.

Saat itu, korban tengah bercerita, bila anaknya hendak menjadi anggota Polri.

Dari situ, kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, DS melancarkan aksinya untuk menawarkan bantuan.

"DS menawarkan bantuan bilang bisa mempermudah dan menjamin anak korban masuk sebagai anggota Polri namun, harus membayar," ujar Wahyu, Kamis (5/10/2021).

Tersangka DS pun meminta korban menyiapkan uang senilai Rp3 00 juta yang dibayar secara bertahap.

Baca juga: Gondol Rp400 Juta untuk Judi Online, Wanita di Kalbar Tipu Suami & Bosnya, Modus Pura-pura Dirampok

DS seorang warga Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang yang mengaku sebagai pensiunan Jenderal meraup uang sampai ratusan juta rupiah, Kamis (5/10/2021). (Ega Alfreda/ Tribun Jakarta)

Untuk awal pendaftaran, DS meminta uang senilai Rp 50 juta.

"Terus berlanjut lagi minta Rp 25 juta untuk cek pendaftaran. Kemudian, meminta kembali uang sebanyak Rp 10 juta untuk tes kesehatan," jelas Wahyu.

"Lalu Rp 5 juta untuk cek hasil tes kesehatan," tambahnya.

Hingga yang terakhir, ia meminta uang senilai Rp 110 juta untuk menyelesaikan pemberkasan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini