TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG - Viral anggota polisi lalu lintas (Polantas) menghajar seorang warga hingga tergeletak di pinggir jalan.
Peristiwa terjadi di perempatan Simpang Cemara Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (13/10/2021).
Video itu ramai dikomentari warga net di berbagai platform.
Belakangan diketahui warga itu bernama Andi Gultom, sedangkan oknum Polantas adalah Aipda Goncalves Lumbantoruan.
Berikut fakta-fakta dan kronologinya :
1. Oknum polisi pukuli korban
Terlihat dalam video amatir tersebut, Aipda Goncalves yang mengenakan seragam dinas memukul wajah Andi Gultom.
Pukulan itu membuat Andi Gultom sampai tergeletak di tanah beberapa saat lamanya.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah Disorot Kemenkes, Begini Tanggapan Pemprov Sumatera Barat
Ia kemudian bangkit dan terlihat mengambil sesuatu yang diduga batu.
Aipda Goncalves kembali menghajar Andi Gultom hingga terjatuh.
Beberapa saat lamanya warga mulai berkerumun di dekat Andi Gultom yang tergeletak di sisi jalan.
2. Kapolres Deliserdang Minta Maaf
Rekaman video ini viral di medos dan direspons cepat oleh Kapolresta Deliserdang Kombes Yemi Mandagi.
Kombes Yemi langsung meminta maaf atas tindakan arogan Aipda Goncalves Lumbantoruan yang menganiaya pengendara motor di jalan.
"Atas nama pimpinan Polda Sumut, Bapak Kapolda, saya Kapolresta mengucapkan permohonan maaf kepada ibu dan keluarga," ucap Kombes Yemi.
"Permohonan maaf yang sebesar besarnya saya sampaikan kepada seluruh warga masyarakat atas tindakan oknum tersebut.
Terima kasih yang telah memberikan kontrol untuk kami yang memberikan pelayanan," sambung Yemi.
3. Kasat Lantas sampai Cium Tangan Orangtua Korban
Kasat Lantas Polresta Deliserdang Kompol SL Widodo mencium tangan orangtua korban, ketika dipertemukan di Polresta Deliserdang.
"Saya meminta maaf ya ibu atas perbuatan anak buah saya," kata Kompol SL Widodo pada Sugiani, Kamis (14/10/2021).
4. Polisi Tanggung Biaya Pengobatan
Kombes Yemi Mandagi dan Wakapolresta Deliserdang, AKBP Julianto Sirait mengatakan pihaknya akan menanggung biaya pengobatan Andi Gultom.
"Kami akan bertanggungjawab untuk proses pengobatannya nanti, termasuk efek yang ditimbulkan," kata Yemi Mandagi.
Yemi mengakui bahwa Andi Gultom masih trauma sehingga tidak datang ke Polresta Deliserdang.
Yemi menyebut apa pun kondisinya tidak dibenarkan polisi menganiaya masyarakat.
5. Berawal Korban Enggan Ditilang
Informasi yang dihimpun, pada saat kejadian sekira pukul 11.00 WIB, Aipda Goncalves Lumbantoruan sedang bertugas mengatur lalu lintas di Jalinsum simpang empat Cemara Lubukpakam.
Andi Gultom yang saat itu tidak mengenakan helm, melintas dari arah Perbaungan dan berhenti di traffic light.
Polisi kemudian datang untuk melakukan penindakan.
Lantaran tidak terima mau ditilang, sempat terjadi cekcok berujung penganiayaan terhadap Andi Gultom.
"Apa pun kondisinya tidak dibenarkan anggota polisi itu melakukan hal seperti itu. Kalau dilempar batu, harus kita lempar kapas, seperti itulah ibaratnya. Kalau berseragam polisi harus seperti itulah risikonya," kata Yemi.
6. Oknum Polisi telah Diperiksa Propam
Ia menyebut kini Aipda Goncalves sudah diperiksa Divisi Propam.
Untuk kelancaran proses pemeriksaan ini, Aipda Goncalves sudah dinonaktifkan sebagai personel Polres Deliserdang mulai Kamis (14/10/2021).
Ngamuk Saat Ditilang
Setelah video pemukulan itu viral di medsos, beredar pula video baru yang memperlihatkan detik-detik Andi Gultom ditilang.
Sebelum terjadi pemukulan sempat terjadi cekcok besar antara Andi Gultom dengan Polantas.
Andi tidak terima ketika hendak dilakukan penindakan. Saat dilakukan penilangan, Andi Gultom tampak memasang wajah beringas dan sok jago di depan petugas.
"Enggak boleh kalian tilang kereta (sepeda motor)," kata Andi marah-marah.
Tampak polisi yang menulis surat tilang tetap sabar menghadapi pria sok jago yang tak menggunakan helm dan hanya menggunakan beanie hat tersebut.
Baca juga: Operasi Patuh Jaya 2021 Berakhir, 10 Ribu Pengendara Ditilang, Mayoritas dari Kalangan Pelajar
Saat Polantas menulis surat tilang, Andi terlihat sibuk merekam video menggunakan smartphone miliknya.
Diduga ia ingin memviralkan video penilangan dirinya ke media sosial. Andi juga merekam polisi yang sedang memvideokan penilangan dirinya.
Pria berbadan kurus itu terlihat merasa sok jago. Ia tidak mau turun dari sepeda motor dan tetap berada di motor milik saat polisi menulis surat tilang.
Andi lalu marah-marah dan menantang petugas kepolisian sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Meski tidak mengenakan helm namun ia terus berucap kasar kepada oknum petugas.
"Aku mau kerja jangan kalian cari gara-gara sama aku," ucap Andi berulang ulang.
Ketika itu ia pun sempat membentak dan mengeluarkan nada tinggi kepada dua orang petugas. Tangannya sempat dipukul-pukulkannya ke bagian kepala sepeda motor sambil mengucap kalimat-kalimat kotor.
Ia saat itu tidak terima untuk ditilang dan terus menjerit di keramaian. (dra/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul VIRAL Video Pemotor Ngamuk Ditilang Polisi, Akhirnya Dihajar sampai Terkapar di Pinggir Jalan