Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk semakin mendorong peran anak muda dalam pemulihan ekonomi masyarakat, sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan BerkAH menggelar dialog publik bersama pakar di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (20/10/2021).
Acara ini diikuti oleh generasi muda dari berbagai latar belakang mulai dari mahasiswa, santri, komunitas kreatif, pengusaha, seniman, aktivis, ormas hingga PKL. Gerakan BerkAH adalah komunitas masyarakat sipil yang juga kepanjangan dari Gerakan Berkreasi Bersama Airlangga Hartarto.
“Kami ini sebenarnya para pengagum Pak Airlangga, suka melihat fokus beliau dalam bekerja menjalankan amanah presiden dan negara. Khususnya dalam hal pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19. Orangnya nasionalis, mau mendengar aspirasi, tenang dan rendah hati, tapi juga cerdas dan solutif. Melalui gerakan ini kami ingin mengajak seluruh perwakilan masyarakat di berbagai kota untuk berdialog dan memberi masukan kepada Pak Airlangga, khususnya anak muda. Pandemi ini kuncinya adalah kebersamaan, optimisme, action dan inovasi,” ujar Juru Bicara Gerakan BerkAH Rega Aditya, Kamis (21/10/2021).
Baca juga: Anies dan Ganjar Dideklarasikan Capres oleh Relawan, Bagaimana dengan Airlangga dan Ketua Umum PPP?
Menurut Rega, kebersamaan melalui komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat adalah keharusan. Tujuannya adalah agar pandemi dan berbagai dampaknya bisa diatasi secara lebih baik.
“Kegiatan tahap awal akan kami lakukan di 17 kota, selanjutnya platform dialog publik ini akan meluas dan usulan-usulan elemen masyarakat dalam FGD akan kami jadi pedoman aktivitas bersama pada tahap berikutnya. Kami dari Gerakan BerkAH Nasional sangat senang respon teman-teman berbagai elemen di daerah menyambut gerakan ini dengan antusias, alhamdulillah," tuturnya.
Rega menegaskan bahwa Gerakan BerkAH merangkul seluruh elemen masyarakat. Lintas partai politik, lintas ormas, lintas profesi dan tua-muda, meski dalam proses kegiatannya komunitas kreatif anak muda diberikan atensi lebih besar dalam ruang aktivitas dan aspirasinya.
Baca juga: Agar Ekonomi Pulih, Airlangga: Penanganan Covid-19 Dijaga Supaya Tidak Terjadi Gelombang Ketiga
Pegiat Ekonomi Kreatif yang juga kyai muda dari Klaten, Jawa Tengah, Muhammad Efendi mengapresiasi isu yang dibawa Gerakan BerkAH yakni ekonomi kreatif yang menjadi peluang bagi anak muda Indonesia di tengah masifnya perkembangan teknologi.
“Di era digital ini anak muda harus berani berinovasi dan berkreasi, memanfaatkan keunggulan dan sumber daya yang ada sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakan perekonomian, ini akan menjadi berkah bersama,” ujarnya.
Baca juga: Pengamat Sebut Target Airlangga Menang Pemilu 2024 Cukup Ambisius Tapi Memungkinkan untuk Diwujudkan
Pengasuh Pondok Pesantren Ageng Selo Klaten ini juga menyebutkan salah satu entitas ekonomi kreatif dan UMKM terbesar tentunya adalah pesantren. Potensi pesantren beradaptasi dengan era New Normal dan ekonomi digital sangat tinggi. Ia menceritakan komunitas santrinya yang memiliki skill IT dan desain grafis.
Mereka berani memulai buka usaha jual bibit tanaman di masa pandemi bernama ‘Bibit Sewu’ dengan mengajak ibu rumah tangga dan pemuda yang terkena PHK. Ia memanfatkan platform digital dalam pemasarannya dan kini omzetnya mencapai ratusan juta rupiah.
“Jadi anak muda harus percaya diri, kita punya potensi pasar yang sangat kuat. Artinya tidak keyakinan untuk belajar, membangun jaringan dan memulai usaha. Kombinasi pesantren dan kewirausahaan kreatif akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, secara edukasi maupun ekonomi kreatif, bukan hanya skala pedesaan saja, tapi juga kota-kota yang semakin terhubung secara infrastruktur satu sama lain, maupun tentunya secara online,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Klaten Fraksi Golkar Hapsoro yang juga hadir sebagai narasumber mengungkapkan adanya pergeseran komunitas ekonomi kreatif anak-anak muda ke Klaten. Meski dikepung dua kota besar, Yogya dan Solo, namun Klaten kini juga mulai dilirik oleh banyak startup anak-anak muda kreatif sebagai basis.
“Sebagai kota tengah di antara Yogya, Solo dan Semarang, Klaten punya daya tarik yang tinggi. Bisa menjadi hub antara kota-kota kreatif utama di Jawa Tengah, Pulau Jawa secara keseluruhan. Kita juga bersyukur jumlah anak muda kreatif dan komunitas-komunitasnya tumbuh semakin besar dan membawa banyak inovasi pembangunan sosial di Klaten," ujar mantan kepala desa ini.
Hapsoro yang mengelola sejumlah sektor UMKM kreatif berbasis desa ini menyatakan sosok Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian dan juga Ketua KPCPEN telah menunjukkan keberpihakan pada ekonomi rakyat melalui berbagai kebijakan khususnya di masa pandemi.
“Keberhasilan Indonesia keluar dari resesi dan juga pengakuan dari WHO terkait penanganan covid-19 di Indonesia menjadi salah satu negara terbaik di Asia Tenggara. Saya kira ini bukti pemerintahan ini, ada Pak Presiden, Pak Jokowi, dan Pak Airlangga sebagai Menko Ekonomi, serta unsur pemerintah lainnya, menunjukkan kinerja pemerintah serius, koordinatif dan membawa hasil yang baik bisa dinikmati masyarakat. Mereka, tidak banyak bicara, pekerja keras,” tuturnya.
Hapsoro menjelaskan peran Menko Airlangga yang memiliki perhatian khusus terhadap ekonomi kreatif anak muda di Klaten. Ungkapnya, Ketua KPCPEN tersebut salah satunya telah mendukung inovasi smart farming yang dibuat oleh anak muda di Desa Sidowayah Klaten.
“Pak Airlangga sempat datang ke Klaten untuk menemui langsung petani milenial yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Bsliau konkret dan sangat mendukung inovasi seperti ini, bermanfaat untuk diri dan masyarakat sekitarnya,” tuturnya.