TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Puluhan warga Gampong Cebrek, Kecamatan Simpang Tiga dan Cot Teungoh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie mengalami keracunan massal, Selasa (19/10/2021).
Keracunan terjadi usai warga menyantap nasi bersama lauk pauk pada maulid di meunasah Gampong Cebrek.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie tercatat, ada 46 warga keracunan.
Sebelumnya, data warga keracunan diterima Serambinews.com, berjumlah 30 orang.
Baca juga: Ditinggal ke Denpasar, Rumah Pensiunan Guru di Bangli Kemalingan, Perhiasan Rp 60 Juta Raib
Baca juga: Panti Asuhan di Klaten Kebingungan Bayar Orderan Palsu Makanan yang Mengaku Denny Sumargo
Rahmad Mauliza (9), warga Gampong Cebrek saat disambangi di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli kepada Serambinews.com, Rabu (20/10/2021), mengatakan, dirinya mengalami sakit perut dan muntah-muntah usai makan tauco dan tempe dalam nasi kotak pada acara maulid di meunasah gampongnya.
Nasi kotak itu disantap Rahmad saat berada di rumah.
"Saat ini, saya masih merasa sakit perut dan lemas," ujar Rahmad.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pidie, dr Arika Husnayanti SpOG (K) kepada Serambinews.com, Rabu (20/10/2021), menjelaskan, tercatat 46 warga keracunan makanan pada kenduri maulid.
Warga yang keracunan itu tidak saja warga Gampong Cebrek, tapi ada warga dari gampong lain yang menghadiri maulid di gampong itu.
Baca juga: Nyawa 100 Orang Selamat Sebelum Ambruknya Atap Serambi Masjid Besar Nguter Sukoharjo
Baca juga: Deklarasi Anies Baswedan for Presiden 2024: Diam-diam, Anies Tak Hadir dan Tetap Bungkam
Menurutnya, warga mengalami muntah-muntah, pusing dan sakit perut sehingga harus dirujuk ke rumah sakit. Hanya 16 warga harus dirawat.
Ia menyebutkan, Dinas Kesehatan Pidie telah mengambil sampel nasi dan lauk pauk yang dibungkus dalam kotak yang telah dikirimkan ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh.
Nasi kotak yang dimakan warga tersebut bukan berasal dari satu rumah makan.
Baca juga: Nenek 73 Tahun di Tuban Dirampok, Disekap dan Dicekik, Kalung Emas 10 Gram Raib
"Jadi ada beberapa rumah makan yang diorder nasi kotak. Tapi, nanti hasilnya dari BPOM Aceh. Kita tidak tahu selesainya hasil dikeluarkan BPOM Aceh, karena semua itu tergantung BPOM Aceh," jelasnya.
Wadir Pelayanan Bidang Pelayanan RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, dr Kamruzzaman, MKes kepada Serambinews.com mengatakan, saat ini hanya dua pasien keracunan masih dirawat di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.
Kedua pasien itu masih lemas dan mengalami sakit perut.
Sementara pasien lainnya telah sembuh sehingga telah dibolehkan pulang
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Keracunan Massal di Pidie, Warga Sempat Makan Tauco dan Tempe, Begini Penjelasan Kandinkes,