News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Gempa Salatiga dan Sekitarnya: Akibat Sesar Aktif Gunung, Tercatat Ada 22 Gempa Susulan

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut fakta-fakta seputar gempa Salatiga dan sekitarnya, Sabtu (23/10/2021) dini hari: Akibat Sesar Aktif Gunung, Tercatat Ada 22 Gempa Susulan.

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi berkekuatan 3.0 M mengguncang wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah, pada Sabtu (23/10/2021) pukul 00.32.05 WIB dini hari.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episenter terletak pada koordinator 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Baratlaut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.

Adapun gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibar dari aktivitas sesar aktif.

BMKG menduga kuat sumber gempa sesar aktif ini berasal dari sesar Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Telomoyo.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Minggu, 24 Oktober 2021: 3 Kota Berpotensi Alami Hujan Petir

Dikutip dari Tribun Jateng, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa yang terjadi di Salatiga dan sekitarnya itu dalam skala intensitas II MMI.

Dimana, guncangan dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sementara itu, Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengungkapkan, sementara ini belum ada laporan masuk ke tempatnya dampak dari kejadian gempa bumi dini hari tadi.

Gempa bumi berkekuatan 3.0 M mengguncang wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah, pada Sabtu (23/10/2021) pukul 00.32.05 WIB dini hari.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG DKI Jakarta, Minggu 24 Oktober 2021: Jaksel dan Jaktim Berpotensi Diguyur Hujan

Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi terjadinya gempa susulan.

"Gempa tidak bisa diprediksi, tidak bisa dipantau. Terpenting warga selalu waspada siaga manakala terjadi gempa susulan mencari perlindungan."

"Jangan berada di dalam rumah, karena gempa itu tidak berbahaya yang berbahaya reruntuhan yang diakibatkan dari gempa bumi. Kami punya beberapa tenda pengungsian, rumah terdampak tidak ada, dan tidak sampai memakan korban," ujarnya, Sabtu (23/10/2021, dikutip dari sumber yang sama.'

Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG Minggu, 24 Oktober 2021: 1 Wilayah Perairan Capai 6 Meter

Hingga pukul 17.15 WIB, tercatat ada 22 gempa susulan terjadi kawasan Salatiga dan sekitarnya itu.

Adapun gempa susulan ke-22 itu berkekuatan M 3.5.

Hal itu terungkap pada cuitan akun Twitter milik Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, @DaryonoBMKG, Sabtu (23/10/2021).

"Gempa ke-22 pukul 17.15 WIB Mag. 3,5," tulisnya.

Dalam cuitan, terlihat  laporan gempa susulan ini memiliki kedalaman 10 km.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa Hasty Wulandari, Sabtu (23/10/2021).

"Kecuali pasien isolasi covid dan perinatologi bayi, karena terkait instalasi," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Antisipasi tersebut yakni mengosongkan area parkir depan mushola dan memindahkan ke gedung parkir baru untuk ruang perawatan.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)(Tribun Jateng/Hermawan Endra)(Kompas.com/Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini