Sampai akhirnya dia mendaftar polisi dan diterima tahun 2012 silam.
Meski telah menjadi polisi, semangat belajarnya tidak pernah putus.
”Dia berencana mau ambil S2 jurusan manajemen di Universitas Mataram,” katanya.
Hal itu pula yang dia sampaikan saat pulang ke Desa Gontoran, Sabtu (23/10/2021).
Setelah S2, almarhum berencana ikut seleksi menjadi pasukan perdamaian di PBB.
Tapi kabar penembakan yang menewaskan Hairul Tamimi, awal pekan ini bak petir di siang bolong.
Keluarga sangat terkejut dan terpukul dengan kejadian tersebut.
Baca juga: Brigadir SL Simpan lalu Sebar Rekaman CCTV Penganiayaan Dirinya oleh Kapolres Nunukan AKBP SA
Sebab mereka tidak memiliki firasat apa pun sebelum kepergian adik bungsungnya.
Dua hari sebelumnya, Briptu Hairul Tamimi sempat pulang dan ngobrol dengan keluarga serta orang tuanya.
Biasanya sang adik selalu menceritakan bila ada masalah dengan pekerjaan. Tetapi saat pulang dia baik-baik saja, tidak ada masalah dengan pekerjaan.
”Kalau masalah asmara tidak pernah dia cerita karena dia fokus ke karir dulu,” katanya.
Briptu Hairul Tamimi, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, dari pasangan Hj Nurul Hidayah dan Alm H Edi Adi Santika.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Polisi Tewas Ditembak Rekan Polisinya di Lombok Timur, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Setimpal dan TERUNGKAP Bripka MN Tembak Rekan Polisinya karena Cemburu Istri Sering Chating dengan Korban,