TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari kasus rudapaksa disertai pembunuhan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Diketahui yang menjadi korbannya seorang bocah perempuan berusia 12 tahun.
Kemudian ada update kasus tewasnya mahasiswa bernama Gilang Edi (21) saat Diksar Menwa.
Baca juga: POPULER Internasional: Pemimpin Tertinggi Taliban Muncul | Kei Komuro Tak Lulus Ujian Pengacara NY
Terakhir ada, fakta terbaru kasus penembakan terhadap Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis atau BAIS TNI wilayah Pidie, Kapten Abdul Majid.
Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer regional dari sejumlah daerah di Indonesia:
1. Bocah 12 Tahun di Sumsel Dinodai dan Dihabisi Tetangganya, Pelaku Sempat Pura-pura Ikut Cari Korban
Kasus bocah perempuan yang dirudapaksa oleh tetangganya sendiri terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Diketahui korbannya berinisial YP yang masih berumur 12 tahun.
Sedangkan pelakunya merupakan tetangga korban W (50).
Keduanya sama-sama tinggal di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA).
Mirisnya lagi, tidak hanya dinodai, W juga menghabisi korban.
Bagaimana kelengkapan informasi dari kasus ini? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari Sripoku.com, Minggu (31/10/2021):
Awal kasus
Kasus ini bermula saat jasa korban ditemukan warga pada Rabu (27/10/2021).
Bocah malang itu ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Selabung di Desa Sukarame.
YP sebelumnya sempat dilaporkan menghilang sejak Selasa (27/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
2. Polisi Dalami Sosok Pelaku yang Lakukan Kekerasan Selama Diklat Menwa UNS, 25 Saksi Telah Diperiksa
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak telah menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan terkait tewasnya Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Gilang Endi Saputra (22) saat pendidikan dasar dan pelatihan (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa).
Ade menuturkan, dalam proses penyidikan polisi telah memeriksa 25 saksi, termasuk para peserta, panitia, pembina dan keluarga korban.
Menurut Ade, penyidikan dilakukan setelah dirilisnya hasil autopsi pada Jumat (29/10/2021) lalu yang menguatkan adanya dugaan tindak kekerasan.
"Penyidikan ini dikuatkan oleh hasil autopsi dari tim kedokteran forensik RS Bhayangkara Polda Jateng yang menyimpulkan akibat kematian adalah luka yang diakibatkan kekerasan oleh benda tumpul," ungkap Ade, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Minggu (31/10/2021).
Ade membeberkan, hasil autopsi dan barang bukti yang diamankan akan menjadi bahan penyidik untuk mendalami dugaan kekerasan dalam kasus ini.
Terlebih, untuk mengungkap tindak kekerasan apa yang dilakukan hingga sosok pelakunya selama proses diklat berlangsung.
"(Hasil autopsi) Ini menjadi bahan bagi penyidik untuk kembali menguatkan alat-alat bukti yang ada biar hasil penyelidikan yang sudah kita lakukan bisa mengungkap tindak kekerasan apa yang terjadi selama pelaksaan diklat dan oleh siapa, ini yang menjadi konsen dari penyidik," jelas Ade.
Ade pun belum bisa menjelaskan bagaimana kronologi tindak kekerasan dilakukan terhadap korban.
"Nanti kita update karena sementara ini masih menjadi konsumsi penyidikan," ujarnya.
Informasi terbaru, Ade akan memeriksa saksi ahli pada pekan depan untuk memberikan keterangan.
3. FAKTA Terbaru Penembakan Dantim BAIS TNI di Aceh, Identitas Pelaku hingga Murni Kasus Perampokan
Berikut ini fakta terbaru kasus penembakan terhadap Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis atau BAIS TNI wilayah Pidie, Kapten Abdul Majid.
Diberitakan sebelumnya, Kapten Abdul Majid tewas ditembak pada Kamis (28/10/2021).
Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap terduga pelaku penembakan.
Polisi menyatakan kasus ini murni kasus perampokan.
Berikut fakta terbaru penembakan Dantim BAIS TNI Pidie Aceh, Kapten Abdul Majid, mulai dari identitas tersangka hingga kronologi:
Identitas Tersangka
Polisi akhirnya menangkap terduga pelaku penembakan terhadap Kapten Abdul Majid.
Dikutip dari Serambinews.com, tersangka yang ditangkap berjumlah tiga orang.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy mengatakan tiga tersangka ini berinisial D (43), F (42) dan M (41).
Ketiganya ditangkap secara terpisah pada Minggu (31/10/2021).
(Tribunnews.com)
Berita lain terkait berita populer hari ini