News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wawancara Eksklusif

Langkah Strategis Rektor Unair, Kerja Sama dengan Kemenhan Teliti Vaksin dan Obat-obatan (2-Habis)

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemberian kenang-kenangan Karikatur oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra (kanan) kepada Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak (kiri) di Gedung Kantor Manajemen Unair, Senin (18/10/2021).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Beberapa waktu lalu Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berkunjung ke Universitas Airlangga (Unair). Kunjungan itu dalam rangka penandatanganan kerja sama.

Saat itu Prabowo mengatakan, pertahanan negara bukan hanya urusan satu sektor semata namun multi sektor. Oleh karena itu Prabowo menggandeng universitas terbaik di Indonesia untuk berkolaborasi.

Terkait kerja sama dengan Unair, salah satunya adalah pemanfaatan bersama Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) untuk kepentingan ketahanan nasional.  BSL-3 merupakan laboratorium terbesar di Asia Tenggara.

"Pak Menhan mengatakan tidak cukup dengan BSL-3, perlu BSL-4. Tetapi intinya BSL-3 kami ini harus bisa dioperasionalkan dan menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi," kata Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak menjawab pertanyaan Direktur Pemberitaan Tribun Network/Pemimpin Redaksi Harian Surya Febby Mahendra Putra saat pengambilan video wawancara eksklusif di Gedung Kantor Manajemen Unair, Senin (18/10).

Selengkapnya simak lanjutan wawancara berikut ini:

Baru-baru ini Unair bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI dalam sarana Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3), ini apa yang mau dicapai Unair dengan fasilitas ini?

Untuk mengembangkan berbagai macam penelitian, baik obat-obatan atau apa pun termasuk vaksin yang penyebarannya sangat membahayakan diperlukan laboratorium yang tingkat keamanannya tinggi.

Bahkan kapan hari Pak Menhan mengatakan tidak cukup dengan BSL-3, perlu BSL-4. Tetapi intinya BSL-3 kami ini harus bisa dioperasionalkan dan menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi.

Karena operasionalnya tidak murah, pengganti hepafilter saja bisa miliaran. Ini yang kemudian kami harapkan BSL-3 bisa beroperasi dengan baik, dapat penghasilan dan bisa memelihara laboratorium ini. Pasalnya di sana banyak alat yang cukup mahal, dengan begitu ketika ada penelitian dengan Menhan dan mendirikan apa pun BSL-3 kami sudah siap,

Peranan Kemenhan dalam laboratorium ini apa?

Kemenhan juga punya banyak kepentingan, yang pertama agar ketahanan nasional terjamin. Soal vaksin saja ini bukan hanya menyangkut masyarakat umum, tetapi juga menyangkut tentara. Ada lagi vaksin malaria, yang baru-baru ini ditemukan WHO belum pernah ada (jenis malaria). Sementara tentara biasanya tidur di tenda, barak yang tidak ada AC-nya, banyak nyamuknya yang mungkin berbahaya.

Kalau nggak ada vaksin dan obatnya pastinya akan mempengaruhi semangat sumber daya ketahanan kita.

Jadi Kemenhan sangat berkepentingan pada penelitian yang bisa dipakai untuk kepentingan militer?

Sangat mungkin, termasuk maaf ini agak berbau guyonan, perang ke depan ini bukan hanya senjata konvensional. Kami juga diminta untuk terus mengumpulkan dan meneliti whole genome sequencing terhadap virus yang ditemukan. Apa memang asli atau buatan. Kami sampaikan ke Menhan juga, kalau kami punya banyak virus di laboratorium.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini