Sembari tertawa, ia menyebut, foto-foto itu merupakan milik kliennya yang belum mendapatkan jodoh.
Baca juga: Jadi Mak Comblang, Bastian Steel Ungkap Kisah Awal Pertemuan Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag
Terlihat tujuh foto yang dipajang Sanusi, lima laki-laki dan dua perempuan.
Sanusi memasang foto itu di meja.
Begitulah cara kakek itu memulai proses perjodohan bagi warga yang datang kepadanya.
"Dilihat dulu fotonya, kalau cocok balik fotonya. Di belakang ini ada nama dan nomor telepon pemilik foto," tutur Sanusi yang pernah menjadi marbot di sebuah masjid di Kota Blitar itu.
Jika klien tertarik dengan salah satu foto, Sanusi akan memintanya mencatat nomor ponsel di belakang foto tersebut.
Sanusi pun akan meminta klien itu menelepon dan mengundang si empunya foto untuk bertemu di rumah Sanusi.
Baca juga: Dijodohkan Warganet dengan Kevin Sanjaya, Begini Respons Santai Natasha Wilona
"Kalau bisa saat itu juga ya lebih baik. Kalau tidak bisa ya lain waktu."
"Tapi saya selalu minta mereka bertemu di sini dengan saya saksikan," ujarnya.
Sejak hampir tiga bulan lalu memasang spanduk di teras rumahnya, Sanusi mengeklaim sudah lima pasangan yang menggunakan jasanya berjodoh dan menikah.
Jumlah itu tak termasuk dengan pasangan yang berjodoh sebelum Sanusi memasang spanduk.
Biaya pendaftaran dan persyaratan Untuk menggunakan jasa Sanusi, warga harus membayar uang pendaftaran sebesar Rp 100.000.
Setelah uang pendaftaran dibayar, klien harus menyerahkan foto diri dan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).
Baca juga: Kagumi Kecantikan Bocah Turki, Rizky Billar sampai Ingin Jodohkan dengan Anaknya
Sanusi juga meminta kliennya menuliskan nama dan nomor telepon di belakang foto yang mereka serahkan.