News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Pria 79 Tahun Viral Buka Biro Jodoh, Tak Menyerah Jadi Mak Comblang Bersaing dengan Aplikasi

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sanusi duduk di teras rumahnya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Sabtu (13/11/2021).

Klien yang menemukan jodoh berkat usaha Sanusi biasanya memberikan bonus tambahan.

Sanusi mengaku tak pernah memasang tarif jika perjodohan itu sukses.

"Seikhlasnya. Tapi biasanya ngasih Rp 300.000 setiap pasangan," ujarnya.

Selama berkecimpung sebagai "mak comblang", Sanusi lebih banyak menerima klien laki-laki.

"Saya sendiri heran. Kadang yang datang perempuan, perempuan, terus perempuan. Berapa hari yang datang laki-laki terus," ujarnya.

Sanusi kembali memperlihatkan foto tujuh klien yang belum mendapatkan jodoh, mayoritas merupakan laki-laki.

Sanusi menilai, hal itu mungkin terjadi karena perempuan cenderung tidak terang-terangan mencari jodoh.

Memiliki "bakat" menjodohkan orang Sanusi tidak tiba-tiba membuka jasa pelayanan biro jodoh.

Ia mengaku sudah puluhan tahun memiliki "bakat" menjodohkan orang.

Sebelum berkecimpung sebagai "mak comblang", Sanusi telah merantau ke sejumlah daerah, bahkan hingga luar Pulau Jawa.

Pengalaman di perantauan membuat Sanusi bisa berkomunikasi dengan orang dari berbagai latar belakang usia dan status sosial.

Baca juga: Menjanda 8 Tahun, Teman hingga Keluarga Jadi Mak Comblang untuk Della Puspita

Sanusi dikenal supel. Menurutnya, bakat menjodohkan orang itu muncul saat menjadi tukang ojek di Pasar Kutukan, sebuah pasar tradisional yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.

Selama bekerja sebagai tukang ojek di pasar itu, Sanusi memiliki banyak kenalan.

Saat bekerja sebagai tukang ojek itu "bakat" menjodohkan orang terasah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini