TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Ratusan driver ojek online menggeruduk outlet Mie Gacoan di Kotabaru, Kota Yogyakarta, Sabtu (14/11/12) malam.
Kesalahpahaman antara karyawan, dengan ojol, yang menjadi ikhwal insiden tersebut.
Kapolsek Gondokusuman, AKP Surahman menyampaikan bahwa permasalahan tersebut langsung diselesaikan lewat jalur mediasi.
Hanya saja, ia tidak menampik, sebelumnya sempat terjadi polemik di antara kedua belah pihak.
Seperti kabar yang beredar di media sosial, permasalahan berawal dari diselanya antrean ojol, guna mendahulukan pelanggan offline.
Driver yang sudah menunggu lama otomatis marah, tidak terima dengan perlakuan itu.
"Intinya cuma kesalahpahaman saja, antara driver ojol, dengan karyawan yang ada di Mie Gacoan. Makanan juga sudah diganti. Tetapi, pelanggan, atau ojol itu, memang sempat marah-marah juga kemarin," ungkapnya.
Baca juga: Trending, Ini Fakta Keributan di Resto Mie Gacoan Jogja: Digeruduk Ratusan Ojol, Pemkot Buka Suara
Namun, ia membantah kabar adanya kekerasan fisik yang dilakukan beberapa karyawan Mie Gacoan terhadap driver ojol, seperti informasi yang tersebar luas di dunia maya.
Menurutnya, insiden itu, tak dijumpai di lapangan.
"Tidak ada tindakan fisik, dari karyawan, maupun ojolnya sendiri. Kemudian, kita juga tidak ada intervensi apapun ya, kaitannya dengan permasalahan itu," tandasnya.
Walau begitu, ia mengakui, karena ada ketidakpuasan pada pelayanan restoran, sempat ada beberapa driver ojol yang menendang kursi, atau mengeluarkan makian yang tidak pantas.
Tapi, restoran pun bisa memahami hal itu.
"Yang jelas, tidak sampai ada kekerasan fisik dalam insiden itu, hanya masalah ringan saja sebenarnya. Tapi, karena di sosial media muncul, makanya heboh," cetusnya.
Untuk proses pembenahan, pengelola restoran sepakat, untuk melakukan penutupan sementara waktu. Surahman menegaskan, langkah tersebut sudah melalui pembahasan oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika).
"Jangan sampai kita frontal menutup, karena kesalahanya, atau insidennya hanya kecil saja. Salahnya kan manajemen, atau pelayanan saat operasional," ujarnya.
Imbauan Wakil Wali Kota
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta turut menyoroti insiden penggerudukan outlet Mie Gacoan Kotabaru, Gondokusuman oleh ratusan driver ojek online, Sabtu (13/11/21) malam.
Buruknya sistem pengelolaan antrean, disebut jadi biang keladi masalah.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, preseden kurang baik tersebut seharusnya mampu menjadi pelajaran bagi para pengelola restoran. Khususnya, yang melayani pembelian online, maupun offline.
"Kita minta seluruh tenan, atau mitra pembelian makanan semacam itu, agar mengelola antrean lebih baik, supaya tidak menimbulkan persoalan pada urutan, dan segala macam seperti itu ya," ujarnya, Minggu (14/11/2021).
Heroe mengungkapkan, dampak dari kejadian tersebut jelas merugikan dua belah pihak.
Di sisi restoran, mereka untuk sementara waktu tidak dapat beroperasi, lantaran harus memperbaiki fasilitas, maupun sistem.
Sedangkan para driver, praktis tidak dapat pick up pesanan.
Baca juga: Kisah Pria 79 Tahun Viral Buka Biro Jodoh, Tak Menyerah Jadi Mak Comblang Bersaing dengan Aplikasi
"Kalau keduanya tidak bersinergi kan itu sama-sama rugi sebenarnya. Jadi, semoga bisa kembali normal, dan dalam waktu dekat bisa beroperasi lagi," jelasnya.
"Dari manajemen Mie Gacoan pun bersedia memperbaiki sistem antreannya. Agar kedepannya, antrean pembeli itu, bisa lebih dikendalikan lagi," imbuh Heroe.
Walau begitu, orang nomor dua di kota pelajar tersebut memastikan, permasalahan antara driver ojek online, dan karyawan, atau menejemen Mie Gacoan Kotabaru ini sudah selesai.
Menurutnya, setelah menjalani mediasi dua pihak sepakat damai, dan tidak memperpanjang.
"Teman-teman Polsek, Koramil, dan Kemantren itu sudah menyelesaikan. Setelah didalami bareng-bareng, ternyata kan tidak ada penganiayaan. Hanya emosi, karena orang-orang yang sama-sama capek saja sebenarnya. Jadi, langsung selesai saat itu juga," tandasnya
Oleh sebab itu, Heroe menyayangkan unggahan sejumlah orang di media sosial, karena dibumbui caption yang tak selaras dengan kondisi di lapangan.
Menurutnya, hal tersebut, jelas sudah menjurus provokasi.
"Itu kan jadi masalah karena diviralkan dengan caption-nya yang tidak sesuai konteks, sehingga mengakibatkan orang-orang berkumpul malam hari itu. Tapi, langsung selesai, semua harus menahan diri," katanya. (Tribunjogja)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Respon Atas Insiden Mie Gacoan di Kotabaru, Wawali Kota Yogyakarta : Perbaiki Sistem Antrean dan Ratusan Driver Ojek Online Geruduk Outlet Mie Gacoan Kotabaru, Ini Penjelasan Polsek Gondokusuman