Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Smartphone saat ini seakan menjadi kebutuhan masyarakat dewasa ini.
Terlebih di masa pandemi Covid-19, banyak orang menggunakan smartphone untuk menunjang berbagai aktivitas mulai dari hiburan, kegiatan usaha hingga yang berkaitan dengan pendidikan (edukasi), proses pembelajaran, dan assessment pembelajaran.
Diketahui, assessment atau evaluasi pembelajaran dilakukan pada setiap akhir periode pembelajaran untuk menilai kemampuan peserta didik.
Dalam pembelajaran yang dilakukan secara online, proses assessment tentu juga dilakukan secara online.
Namun, karena terbatasnya pengetahuan guru akan aplikasi yang dapat digunakan untuk melalukan penilaian secara online ini, mengakibatkan pengukuran hasil pembelajaran menjadi semu.
Padahal, saat ini sudah banyak aplikasi assessment berbasis online yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran, terutama untuk pendidikan jarak jauh yang sekarang sedang diselenggarakan semua sekolah.
Baca juga: Komisi X Apresiasi Program MBKM Tingkatkan Mutu Pendidikan
Karena adanya physical distancing yang dilakukan pemerintah untuk mencegah Covid-19.
Aplikasi ini bisa digunakan melalui komputer bahkan smartphone yang tentunya sangat memudahkan guru dan siswa untuk melakukan penilaian dimana saja dan kapan saja.
Dengan menggunakan aplikasi assessment berbasis online ini dapat membantu guru dalam memberikan tes, kuis, dan ujian dengan lebih mudah.
Sehingga proses pembelajaran online pun dapat berlangsung secara efektif, efisien, dan lebih berkualitas.
Universitas Negeri Padang sebagai satu Perguruan Tinggi penyelenggara program keguruan melalui tim pengabdian yang diketuai Menik Kurnia Siwi SPd MPd ingin membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tim pengabdi ingin memberikan pelatihan kepada guru mengenai penggunaan aplikasi assessment berbasis online untuk meningkatkan efektivitas pendidikan jarak jauh pada masa pandemi ini.
Baca juga: Tenaga Ahli KSP: Pendidikan Vokasi Harus Wujudkan Visi Besar Presiden Jokowi
Pada kesempatan kali ini tim pengabdian bermitra dengan MGMP Ekonomi SMA di Kota Bukittinggi yang diketuai Dra Khairanis.
Kota Bukittinggi sebagai salah satu kota dengan pendidikan terbaik di Sumatera Barat, memiliki SMA yang telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang pembelajaran yang lengkap.
SMA di Kota Bukittinggi juga sering kali dijadikan sebagai pilot project oleh SMA lainnya yang ada di Sumatera Barat.
"Sehingga, ketika pandemi Covid-19 hadir sebagai permasalahan yang mengganggu segala aktivitas, termasuk aktivitas pembelajaran, SMA di Kota Bukittinggi berhasil melaksanakan kegiatan pembelajaran secara online dengan baik," kata Menik dalam keterangan yang diterima, Minggu (14/11/2021).
Menurutnya, hal ini didukung dengan letak geografis kota Bukittinggi yang memiliki jaringan internet yang kuat dan kecakapan guru yang tidak lagi gaptek dalam melaksanakan pembelajaran secara online.
Namun pembelajaran online yang selama ini telah dilaksanakan dengan baik, masih menyisakan beberapa kendala dan permasalahan yang membutuhkan solusi.
Baca juga: Ajak Kepala Daerah Gelar PTM Terbatas, Nadiem: Kita akan Hidup dengan Virus Covid-19
Berdasarkan observasi awal dengan ketua MGMP Ekonomi Kota Bukittingi, menyatakan saat ini yang menjadi kendala utama bagi guru Ekonomi di Kota Bukittinggi yaitu terkait kepada permasalahan assessment (evaluasi) pembelajaran online.
"Dengan pembelajaran secara online yang sekarang sedang dilaksanakan, membuat para guru harus bekerja ekstra untuk melaksanakann kegiatan assessment, agar didapatkan hasil assessment yang tidak bias," ujarnya.
Kesulitan dalam menyusun instrument soal yang digunakan dalam kegiatan assesment (evaluasi) pembelajaran online menjadi permasalahan utama.
Hal ini pada gilirannya menimbulkan permasalahan lainnya, seperti sulitnya mengakomodir kedisiplinan siswa dalam mengumpulkan tugas tepat waktu.
Lalu banyaknya ditemukan tugas yang merupakan hasil “copy-paste” dari internet, dan feedback antara guru dan siswa terkait tugas yang berjalan kurang lancar.
"Pada Kegiatan pelatihan ini diberikan penjelasan dan pemaparan materi oleh narasumber terkait pembuatan soal ekonomi berbasis HOT dan tematik. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan mengaplikasikan berbagai aplikasi assessment secara online," kata Menik.
Kegiatan ini dilakukan secara online meeting dalam kurun waktu kurang lebih 8 minggu.
Kegiatan berjalan dengan lancet dan mendapatkan umpan balik yang positif dari para guru ekonomi di Bukittinggi.
Peningkatan kemampuan dan pemahaman baru terkait IT juga dirasakan meningkat oleh guru.
"MGMP Ekonomi SMA Bukittinggi sangat berterimakasih atas perhatian yang diberikan pihak UNP, dan semoga kedepannya kegiatan seperti ini bias diselenggarakan secara berkelanjutan," kata Khairanis.