TRIBUNNEWS.COM, SUBANG- Update terbaru kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan Tuti Suhatini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23).
Jelang 100 hari kasus tersebut, pihak kepolisian masih berusaha untuk mencari pelaku pembunuhan ibu dan anak itu.
Kini, polisi mengaku sudah mengumpulkan sejumlah bukti baru setelah bekerja hampir 3 bulan.
Hari ini, Senin (15/11/2021) penyidik akan menggelar analisis dan evaluasi (Anev) terkait kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut.
"Insha Allah, hari Senin (15/11/2021), kita akan melakukan anev lagi," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago.
Baca juga: Update Kasus Subang: Ibu Angkat Danu Diperiksa Polisi, Pemanggilan Yosef Dibatalkan
Menurut Kombes Pol Erdi A Chaniago, ada peningkatan dalam pengembangan penyelidikan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Ia melanjutkan, saat ini sudah 55 orang saksi yang diperiksa termasuk saksi kunci dalam kasus tersebut.
"Hasil pengembangan penyelidikan dan penyidikan oleh Polres Subang, sementara ini sudah ada peningkatan dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi."
"Sekarang sudah berjumlah 55 orang saksi yang diperiksa," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menlansir TribunJabar.id.
Erdi meminta masyarakat bersabar menunggu hasil gelar perkara penetapan tersangka kasus tersebut.
Baca juga: Kepolisian Kembali Panggil Sejumlah Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
"Terkait penentuan siapa pelakunya, kami mohon masyarakat bersabar, karena betul-betul perlu kehati-hatian dan ini menyangkut nyawa orang dan hak asasi manusia," tuturnya.
"Percayakan kepada penyidik yang melakukan pemeriksaan, baik di olah TKP, maupun pengumpulan bukti-bukti dan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, " kata Erdi, menambahkan.
Erdi mengatakan, hingga kini kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut masih dalam konsumsi penyidikan.
"Kita tidak bisa menyampaikan semuanya, karena penyidik sedang fokus untuk mengungkap semua ini. Nanti hasil gelar dua mingguan, dan prioritas saksi yang dimintai keterangannya pasti akan kami sampaikan," kata dia.
Ia melanjutkan, penyidik akan menganalisa keterangan saksi dan bukti yang diduga mengarah kepada tersangka kasus pembunuhan tersebut.
"Intinya, kita sudah mencoba untuk menemukan beberapa hal yanng menyangkut keterangan-keterangan yang sekiranya akan mengarah kepada tersangka dengan dikaitkan dengan petunjuk dan bukti bukti lainnya," ucapnya.
Misteri Banpol
Sosok Banpol yang dikait-kaitkan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini masih jadi misteri.
Bahkan keberadaan Banpol tersebut hingga kini tak diketahui.
Meski telah didapat nama hingga fotonya, sosok Banpol yang dihubung-hubungkan dengan kasus Subang itu tetap jadi teka-teki.
Sosok Banpol belakangan jadi sorotan lantaran disebut sempat menyuruh saksi kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yakni Danu untuk masuk ke TKP pembunuhan.
Hal tersebut diungkap sendiri oleh Danu.
Keponakan korban pembunuhan itu mengaku terpaksa masuk ke TKP pembunuhan karena disuruh oleh seorang pria yang merupakan oknum Banpol.
Baca juga: UPDATE Kasus Pembunuhan di Subang: Polisi Sebut Tak Ada Keterlibatan Banpol yang Membuka TKP
Tak cuma masuk, Danu juga mengaku sempat diminta untuk membersihkan bak mandi di TKP pembunuhan.
Gara-gara aksi Danu tersebut, TKP pembunuhan ibu dan anak itu diduga tercemar oleh orang lain di luar penyidik kepolisian.
Cerita soal Banpol itu tak cuma diurai oleh Danu.
Anak tertua korban pembunuhan, Yoris juga mengungkap hal yang sama.
Bahkan Yoris sempat membongkar siapa nama oknum Banpol yang menyuruh Danu masuk dan membersihkan TKP.
Hal itu diungkap sebab Yoris mengaku sering melihat sosok Banpol itu berada di Polsek Subang
"Anda bisa mengatakan ini Banpol dari mana ?" tanya presenter TV One dilansir TribunnewsBogor.com pada Selasa (9/11/2021).
"Saya suka melihat dia di Polsek juga. Saya kira ini polisi. Tapi sekarang-sekarang (baru tahu) ini Banpol," ujar Yoris.
"Anda tahu siapa namanya ?" tanya presenter lagi.
"Kalau sekarang tahu, (nama oknum Banpol) Uci, katanya Banpol," ungkap Yoris.
Jika Yoris mengaku sering melihat dan tahu sosok Banpol tersebut, pengakuan mengejutkan justru didapat dari warga dan petugas di Polsek Jalan Cagak
Hal itu diketahui berdasarkan hasil penelusuran tim Tribun Jabar (grup Tribunnews).
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, wartawan Tribun Jabar pada Senin (8/11/2021) melakukan penelusuran terhadap keberadaan oknum Banpol yang disebut-sebut Danu dan Yoris.
Namun saat dilakukan penelusuran, keberadaan sang oknum Banpol itu tidak didapat.
Sejumlah warga yang berada di sekitar Polsek Jalan Cagak, baik itu pedagang maupun warga yang berada di mushala Polsek mengaku tidak kenal siapa Banpol berinisial U itu.
"Tidak kenal (Banpol U)," kata pedagang di dekat Polsek Jalan Cagak, yang sehari-hari berjualan di kawasan tersebut.
Lebih lanjut, wartawan Tribun Jabar juga sempat mampir ke mushala Polsek Jalan Cagak.
Di sana, Tribun berusaha untuk menanyai sejumlah orang dan petugas di mushala kantor polisi itu.
Namun semuanya mengaku tidak kenal dengan sosok Banpol tersebut.
Berbeda dengan warga dan petugas di Polsek Jalan Cagak, Kepala Desa Indra Zainal mengurai hal lain.
Indra Zainal menyebut bahwa oknum Banpol itu sosoknya memang benar-benar ada.
Kendati demikian, Indra Zainal enggan berkomentar lebih banyak terkait hal tersebut.
Tribun pun sempat mendapati nomor telpon oknum Banpol itu.
Tapi saat ditelepon, pemilik nomor tersebut tidak merespon panggilan meskipun ponselnya dalam keadaan aktif.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Update Terbaru Kasus Pembunuhan Subang, Polisi Siapkan Bukti Baru untuk Jerat Pelaku: Sudah Mengarah