Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNNEWS.COM, PADANG – Kota Padang digegerkan maraknya penangkapan kasus kekerasan seksual pada pekan ini.
Terakhir adalah kasus pencabulan pada dua bocah perempuan di bawah umur masing-masing berusia lima dan tujuh tahun.
Dua bocah itu dicabuli bergantian oleh tujuh orang pelaku yang masih satu keluarga dengan korban.
Menanggapi kasus kekerasan seksual yang sedang marak ini Wali Kota Padang Hendri Septa membeberkan bahwa ini adalah penyakit lama.
“Kasus ini sudah ada malah sudah lama terjadi, namun berkat kerja sama kita bersama satu-persatu kasus yang tidak bisa diterima nalar ini terungkap,” ujarnya Rabu (24/11/2021).
Pemerintah berharap para pelaku nantinya bisa diproses secara hukum dan mendapat hukuman setimpal dari tindakan yang telah dilakukan.
Baca juga: Polresta Padang Tangani 85 Pencabulan Terhadap Anak di Bawah Umur hingga November 2021
Agar kasus serupa bisa diatasi, pemerintah Kota Padang saat ini sedang mencanangkan program Early Warning bersama dinas dan LSM terkait.
Hendri membeberkan bahwa program ini adalah bentuk antisipasi pemerintah untuk melakukan deteksi dini terhadap anak-anak di bawah umur ataupun keluarga.
“Harapan kami melalui program ini si korban mau bicara nantinya,” paparnya.
Menurutnya pada beberapa kasus terakhir hal ini sudah mulai terlaksana, melalui pernyataan korban tersebut pemerintah Kota Padang melakukan laporan pada pihak Kepolisian untuk di usut.
“Kami harap melalui program ini korban mau berbicara ke depannya, karena sampai saat ini korban banyak tidak mau berbicara,” terangnya.
Hendri Septa melihat sulitnya korban berbicara ini tidak lepas dari ketakutan terhadap ancaman yang diterima korban.
“Kami berharap ke depannya korban yang selama ini bungkam bisa lekas bicara, agar kasus demi kasus bisa terungkap,” paparnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Geger Kasus Kekerasan Seksual di Kota Padang, Hendri Septa Ingin Canangkan Program Early Warning