Selain itu si pengendara diketahui juga tidak memiliki SIM. Sehingga dilakukan penilangan.
Kapolres Banyuasin, AKBP Imam Tarmudi didampingi Kasatlantas Polres Banyuasin, AKP Ricky Mozam mengatakan upaya pembacokan yang dilakukan pelaku karena tidak menerima anaknya ditilang.
Sang anak yang sudah ditilang, melapor ke pelaku.
Pelaku yang mendapat laporan dari sang anak, langsung mendatangi anggota Satlantas Polres Banyuasin yang sedang melakukan pengaturan lalu lintas di Simpang Tugu Polwan.
"Pelaku ini sudah dijelaskan sama anggota, bila sang anak ditilang karena tidak mengenakan helm saat berkendara.
Baca juga: Aksi Baku Hantam Anggota TNI Vs Dua Polisi di Ambon Viral di Medsos, Berawal Gara-gara Tilang
Selain itu, tidak dapat menunjukan surat-surat kendaraan.
Tetapi, tetap saja tidak terima dan mengayunkan parang dan celurit yang dibawanya ke arah anggota," katanya.
Parang dan celurit, ternyata sudah dibawa pelaku dari rumah.
Karena tidak menerima penjelasan dari anggota lantaran anaknya ditilang, pelaku menuju ke arah mobilnya dan mengambil parang serta celurit .
Parang dan celurit itulah, yang diarahkan ke anggota. Melihat hal tersebut, meski membawa senjata anggota berupaya menghindar.
Pelaku tetap saja mengejar anggota yang menghindari ayunan parang dan celurit dari pelaku.
Baca juga: Dikritik Netizen karena Tak Tilang Rombongan Pesepeda di JLNT Kasablanka, Ini Jawaban Polisi
Penyerangan yang telah membahayakan nyawa anggota, langsung dilaporkan ke Kasatlantas Polres Banyuasin AKP Ricky Mozam.
Dari laporan tersebut, bersama Satreskrim Polres Banyuasin pelaku akhirnya ditangkap di rumahnya di kawasan Betung.
"Pelaku sudah kami amankan bersama barang bukti sepeda motor, mobil dan juga parang serta celurit yang digunakan menyerang anggota," katanya.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Nyawa Bripka Angga Nyaris Melayang Dikejar Pakai Celurit, M Nur Spontan Ngamuk Anaknya Ditilang