TRIBUNNEWS.COM - Kasus wanita muda dirudapaksa teman suaminya sendiri terjadi di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau.
Diketahui korbannya adalah ibu rumah tangga (IRT) berinisial ZU asal Kecamatan Tambusai.
Wanita berumur 19 tahun ini dirudapaksa oleh 4 orang pria secara berulang kali.
Bahkan, salah satu pelaku merupakan teman dari suami korban.
Bagaimana kelengkapan informasi dari kasus ini? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari TribunPekanbaru.com dan Kompas.com, Senin (6/12/2021):
Baca juga: Modus Janji Dinikahi, ABG di Padang Rudapaksa Pacarnya, Korban Kini Hamil 7 Bulan
1. Kronologi kejadian
ZU menceritakan insiden pertama kali saat dirinya dinodai teman suaminya, AN.
"Kejadian pertama terjadi pada 9 September 2021 lalu sekitar jelang magrib pukul 18.30. Waktu itu, ada orang yang mengetuk rumah dan memanggil Bun.. Bun.." kata ZU.
Merasa penasaran dengan panggilan akrab yang biasa dilakukan oleh suaminya, ZU membuka pintu rumah dan langsung terkaget-kaget.
Ternyata, yang memanggilnya itu adalah AN yang langsung menarik dan menodong dirinya dengan sebilah pisau.
"Pada saat itu, bayiku yang baru berusia dua bulan ditaruh dan dicampakkan ke springbed secara kasar sampai kejang-kejang hingga wajahnya membiru," katanya.
"Pada saat itu pula, aku dinodai AN dihadapan bayiku dan anakku yang masih berusia tiga tahun," tambahnya.
Dalam kondisi tak bisa melawan, ZU dipaksa melayani kebejatan AN.
Perbuatan itu berakhir setelah suaminya datang ke rumah hingga memaksa AN kabur dari pintu belakang.
Baca juga: Mahasiswa di Padang Rudapaksa Remaja 16 Tahun hingga Hamil, Kini Korban Sudah Melahirkan
2. Korban dirudapaksa pelaku lain
ZU melanjutkan ceritanya, berselang lima hari kemudian, kejadian yang memilukan kembali menimpanya.
Saat itu didatangi oleh dua pelaku lain berinisial MN dan AT yang diketahui sebagai teman dari AN.
Kedua pelaku berinisial MN dan AT mendatangi kedai ZU dan langsung masuk sambil menodongkan senjata api jenis pistol.
Pada saat itu, MN menggasak seluruh uang dan rokok yang ada di kedai korban, sementara seorang pelaku lain berinisial AT menodai ZU di sebuah sofa di dalam kedainya itu.
"Kejadiannya belum selesai sampai disitu, sekitar Jumat (16/9/2021) setelah kejadian di kedai, AN datang lagi dan menodai saya sambil menodongkan pisau," ungkapnya sambil menangis.
"Lalu, seminggu kemudian, seorang kawan AN berinisial IS juga datang sambil menodongkan senjata api. Dia menyeret, menjambak dan membenturkan kepala saya dan memaksa saya untuk mengikuti kemauannya sebelum menodai saya," tambah ZU.
ZU yang tak berani bercerita kepada siapapun kemudian menjadi korban dari empat pelaku bejat AN, MA, AT dan IS secara berulang-ulang.
Baca juga: Pekerja Sawit Rudapaksa Anak Majikan, Terbongkar saat Ibu Korban Lihat Gambar Syur di HP Anaknya
3. Korban dicekoki narkoba
Kejadian selanjutnya, tutur ZU, terjadi beberapa hari setelah IS memerkosa dirinya.
Pada saat itu, ZU tengah keluar menggunakan sepeda motor untuk membeli sayur.
Sekitar 500 meter dari rumahnya, ZU kemudian dipepet dan diserempet oleh motor yang digunakan oleh pelaku berinisial MA dan AT dari arah belakang.
Kedua pelaku kemudian menodongkan pistol dan menutup mulut korban serta memaksanya untuk naik ke atas motor yang mereka gunakan.
ZU menuturkan, dia dipaksa dibawa ke sebuah gubuk di tengah kebun sawit untuk diperkosa secara bersamaan oleh kedua pelaku.
Secara keji pula, keduanya kemudian mengencingi wajah korban dan menjejalkan narkoba jenis sabu yang dicampur dalam air minum sebelum akhirnya keduanya pergi dan meninggalkan ZU di pondok tersebut.
Baca juga: Kecanduan Film Dewasa, Ayah Rudapaksa 2 Anak Kandungnya, Dilakukan Berulang Kali Sejak 2013
4. ZU akhirnya berani bercerita
ZU akhirnya memberanikan diri bercerita kepada suaminya lantaran tak tahan.
"Kami pun pergi ke Polsek Tambusai Utara untuk melapor pada 19 November 2021," paparnya.
ZU bercerita, selama sebulan dia menderita dan menahan trauma atas beban berat yang dia terima tanpa menceritakan pada suaminya itu.
Hal ini dia lakukan untuk menjaga keselamatan keluarga, terutama anak-anaknya yang selalu menjadi objek ancaman pelaku.
"Mereka selalu mengancam, jika aku bercerita pada suamiku, maka mereka akan membunuh suami dan anak-anakku," ungkap ZU ketakutan.
Sayang, Polsek Tambusai Utara yang menyelidiki laporan itu baru mengamankan satu dari empat pelaku yang melakukan pemerkosaan tersebut.
Satu pelaku itu berinisial AN yang diketahui sebagai pelaku pertama pemerkosaan tersebut terhadap korban pada September lalu.
Atas lambannya perkembangan kasus itu, ZU berharap, agar dia mendapatkan keadilan dan semua pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan yang dilakukan.
"Anakku yang bayi sekarang sudah meninggal karena sakit-sakitan. Bidan bilang, bayiku meninggal akibat keracunan," sebut ZU.
"Aku meminta keadilan. Aku berharap, semua pelaku ditangkap dan dihukum," harapnya.
Baca juga: Bos Kuliner di Solo Rudapaksa Karyawati Usia 17 Tahun, Beri Korban Miras, Beraksi di Mobil BMW-nya
5. Kata polisi
Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito melalui Paur Humas Aipda Mardiono membenarkan kasus ini.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pelaku berinisial AR.
AR kini sudah mendekam di penjara setelah ditangkap Polsek Tambusai Utara.
"Pelaku AR ditangkap pada Jumat (2/10/2021) lalu atas tindak pidana perkosaan," ujar Mardiono.
Perkara tersebut, kata dia, sebelumnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan.
Namun, kejaksaan meminta untuk melengkapi berkas perkara atau P19.
"Saat ini penyidik sedang melengkapi petunjuk dari jaksa sesuai yang tertuang dalam P19. Petunjuk jaksa untuk meminta keterangan tambahan saksi korban," kata Mardiono.
Mardiono kemudian menyinggung pelaku lainnya.
Hingga kini korban belum membuat laporan bagi tiga pelaku lainnya.
"Yang tiga orang lagi, ibu (korban) itu belum buat laporan secara resmi. Untuk satu pelaku inisial AR sudah diamankan," ujar Mardiono.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Penderitaan Ibu Muda di Rohul Diperkosa 5 Kali oleh 4 Pelaku, Bayi Korban Juga Tewas Keracunan
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunPekanbaru.com/Syahrul)(Kompas.com/Idon Tanjung)