Jenazahnya ditemukan juru kunci, Sugito, saat membersihkan makam.
Baca juga: Sebabkan NW Hamil dan Aborsi 2 Kali, Bripda Randy akan Jalani Sidang Kode Etik dan Proses Pidana
Baca juga: Propam Awasi Penanganan Kasus Bripda Randy Soal Kasus Mahasiswi Tenggak Racun di Mojokerto
"Saya melihat dia (korban) sudah terlentang dan ternyata sudah meninggal,” ungkapnya, Jumat (3/12/2021), dikutip dari Surya.co.id.
Saat NW ditemukan tewas, di dekatnya ada sebuah botol berisi air berwarna kemerahan dan cokelat diduga racun.
Bukan Anggota DPRD
Sebelumnya, beredar kabar ayah Bripda Randy Bagus, Niryono, adalah seorang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan.
Namun, Niryono membantah kabar tersebut.
Ia mengatakan kabar yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya benar.
"Saya hanya tengkulak gabah dari petani, bukan anggota DPRD," kata Niryono, dilansir TribunJatim.
Seperti diketahui, menurut informasi yang beredar di media sosial, Niryono adalah anggota DPRD Pasuruan Komisi II.
Kabar tersebut pun juga telah dibantah Ketua DPRD Pasuruan, Sudiono Fuazan.
Ia mengatakan tidak ada anggotanya bernama Niryono dan berasal dari daerah pemilihan Pandaan.
Baca juga: Soal Kasus Mahasiswi di Mojokerto, Komnas Perempuan: Satu dari 4.500 Kasus Kekerasan di Tahun 2021
Baca juga: Soal Kasus Mahasiswi Tewas di Mojokerto, Ayah Bripda RB Beri Klarifikasi dan Pihak Kampus Buka Suara
"Dengan ini saya sampaikan tidak benar berita yang menyebutkan bahwa orang tua Bripda Randy adalah bukan anggota DPRD Kabupaten Pasuruan di Komisi 2," katanya, Senin (6/12/2021).
"Sekali lagi saya pastikan, Niryono yang disebut - sebut di media sosial itu bukan anggota dewan," tegasnya.
Lebih lanjut, Sudiono turut berduka cita atas kepergian NW.