Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danendra Kusuma
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Bayu Putro Laksono (27) warga Dusun Sukosari, Desa Sumberwulu, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur berbahagia.
Pasalnya Presiden RI Joko Widodo memberikan sebuah jaket bomber warna khaki kepadanya.
Saat itu presiden tengah meninjau lokasi pengungsian dan yang terdampak erupsi Gunung Semeru, salah satunya pengungsian di Lapangan Sumberwuluh.
Kebetulan, Bayu mengungsi di sana karena rumahnya rusak disapu awan panas guguran.
Presiden Jokowi menyalurkan sejumlah bantuan kepada pengungsi.
Baca juga: Cerita Pengungsi ke Presiden Jokowi Tidak Menyangka Besarnya Erupsi Gunung Semeru
Usai membagikan bantuan, Joko Widodo menyempatkan untuk berbincang dengan para pengungsi.
Di sela-sela itu, Bayu ditunjuk dan dipanggil oleh presiden.
"Pak presiden bilang kalau postur tubuh saya mirip dengannya.
Lalu, tiba-tiba, pak Jokowi melepas jaketnya dan memberikannya kepada saya," kata Bayu.
Setelah menerima jaket pemberian presiden, raut bahagia terpancar dari wajah Bayu.
Ia juga tak menyangka bakal diberi jaket oleh presiden.
"Saya langsung menyimpannya. Sesekali saya coba pakai. Tak mau pakai lama-lama takut bau keringat saya. Sebab, cuaca di pengungsian cukup terik," jelasnya sembari tertawa.
Bayu mengungkapkan bila, Presiden Joko Widodo adalah sosok yang perhatian dengan masyarakat dan sederhana.
"Pak Jokowi langsung turun ke lokasi pengungsian, sangat perhatian dengan masyarakatnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Gunung Semeru memuntuhkan awan panas guguran. Akibatnya, ribuan rumah rusak, ratusan orang terluka dan belasan warga meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bahagianya Seorang Pengungsi Erupsi Semeru Dapat Jaket dari Jokowi, Bayu: Takut Bau Keringat