News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis BBM Selama 2 Bulan di Raja Ampat, Pertamina Sebut Imbas Sengketa Lahan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu SPBU di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Pertamina Regional Papua Maluku angkat bicara terkait krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Pihak pertamina mengatakan persoalan ini dipicu sengketa lahan.

Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku Edi Mangun mengatakan, berawal sengketa lahan itu mengakibatkan terjadinya pemalangan SPBU BBM 1 Harga atas nama CV Putri Waima.

"Pemalangan itu di Kampung Kabare Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat sehingga, masalah tersebut berujung pada pelarangan pengiriman BBM yang rutin dilakukan oleh oknum, dengan tujuan Distrik Waigeo Utara," kata Mangun, melalui rilis yang diterima TribunPapuaBarat.com, Selasa (7/12/2021).

"Imbasnya pada bergesernya jadwal bongkar muat BBM jenis minyak tanah ke pangkalan resmi agen di Waigeo Utara," tuturnya.

Baca juga: Erupsi Semeru, Pertamina Salurkan Bahan Makanan hingga Alkes

Mangun menjelaskan, kronologi persoalan dilatar belakangi karena kesalahan komunikasi.

"Alhasil masyarakat melakukan aksi demo di Kantor Distrik Waigeo Utara, karena BBM jenis minyak tanah yang seharusnya didistribusikan menjadi terhambat," kata Mangun.

"Kronologi kejadian yang kami terima, dikarenakan SPBU yang dipalang oleh oknum,"

Ia menjelaskan, untuk saat ini Pertamina telah mengambil langkah untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Raja Ampat.

Sehingga, ada kesepakatan dari semua pihak dengan SPBU dan Transportir, untuk mengirimkan minyak tanah ke pangkalan yang berlokasi di Kabare.

Sejumlah masyarakat di Kabare, Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, menggelar aksi spontanitas di depan Kantor Distrik. Aksi tersebut dipicu lantaran terjadi kekosongan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Distrik Waigeo Utara, kurang lebih dua bulan belakangan (TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari Raharusun)

"Saat ini kapal pengangkut BBM minyak tanah sedang berada SPBU Sub Mowar, Distrik Ayau, Raja Ampat,"

Selain itu, ia menuturkan, untuk pembongkaran BBM jenis Pertalite dan Pertamax, dijadwalkan setelah kapal selesai bongkar di SPBU Sub Mowar.

Selanjutnya, pasokan BBM itu akan digeser ke dengan minyak tanah ke Kabare, Waigeo Utara, Raja Ampat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini