TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Diduga lepas dari pengawasan orang tua, seorang bocah berusia 22 bulan ditemukan meninggal dunia di kolam ikan milik pamannya di Desa Wajaklor, Kecamatan Boyolangu, Kamis (9/12/2021).
Sebelumnya korban AG bersama ibunya, Sr (43) datang ke rumah pamannya, Mj.
"Saat itu korban ditinggal ibunya ngepel. Korban berada di beranda rumah," terang Kapolsek Boyolangu AKP Sukirno.
AG yang baru saja bisa berjalan lepas dari pengawasan orang tuanya.
Diduga saat itu ia berjalan ke arah samping beranda.
Di sana ada sebuah kolak pembiakan ikan hias berukuran 2x1,8 meter, dengan kedalaman 40 centimeter.
Antara kolam dan beranda rumah dipisahkan tembok rendah, sekitar 50 centimeter.
"Dasar kolam berupa keramik yang sudah berlumut, sehingga sangat licin," sambung Sukirno.
Baca juga: Bocah 2 Tahun di Lampung Tewas Tenggelam, Kakek Korban Histeris Cucunya Mengambang di Kolam Ikan
Selang 15 menit, Sr sadar anaknya tidak ada di beranda rumah.
Ia berusaha mencari, namun tidak juga menemukan AG.
Sr lalu minta tolong DT untuk ikut mencari keberadaan AG.
DT yang mencari ke arah kolam di samping rumah, melihat tubuh DT mengapung di kolam.
DT segera mengeluarkan AG dari air sambil berteriak minta tolong.
AG segera dilarikan ke Puskesmas Beji untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Tapi setelah diperiksa oleh dokter Puskesmas, ternyata korban sudah meninggal dunia," ungkap Sukirno.
Keluarga melaporkan kejadian ini ke Polsek Boyolangu.
Baca juga: Balita di Pesawaran Lampung Tewas Tenggelam di Kolam Ikan Belakang Rumah
Anggota Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung yang memeriksa tubuh korban, menemukan benjolan di dahi dan kepala belakang.
Luka memar membiru itu diduga akibat benturan dengan dinding kolam.
"Tidak ada kekerasan lain. Korban meninggal karena tenggelam," tandas Sukirno.
Korban Kelima
Desa Wajaklor adalah salah satu sentra budidaya ikan, terutama ikan hias.
Lingkungan tempat kejadian banyak kolam milik warga.
AG adalah anak ke-5 yang meninggal dunia karena tercebur kolam ikan selama 2021 di Kabupaten Tulungagung.
Pada 22 Maret 2021 silam, ZA, bocah perempuan berusia 23 bulan ditemukan tewas mengambang di kolam ikan gurami di Kecamatan Kedungwaru.
ZA mengalami kecelakaan setelah lepas dari pengawasan saudara sepupunya.
Pada 15 April 2021 dua anak laki-laki meninggal bersamaan, karena tercebur kolam ikan koi di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol.
Kedua adalah MAF (7) dan FAS (6), lepas dari pengawasan orang tua.
Pada 4 Juni 2021, NZ, bocah perempuan 1,5 tahun tewas tercebur kolam ikan lele di Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang.
Selain korban anak-anak, seorang lansia bernama Katemah (81), warga Dusun Baran, Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan tewas tercebur kolam ikan guram pada Selasa (20/4/2021) malam.
Tingginya angka kecelakaan tercebur kolam ini karena banyaknya kolam di area permukiman warga.
Banyak di antaranya tidak dilengkapi pengaman yang memadai. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Lagi, Balita Tewas Tenggelam di Kolam Ikan Hias, Setahun Terjadi Lima Kali di Desa Ini