TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Masih ingat dengan video yang menampilkan sejumlah bocah lari saat asap dan gemuruh awan panas datang dari Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) pekan lalu?
Sosok Fida terlihat dalam video yang beredar dan viral itu sedang berlari menjauh semburan awan panas.
Dari pengakuan Fida, ia bahkan melihat bagaimana pohon pisang hancur dan banyaknya takbir yang diucapkan orang-orang yang mencari pertolongan.
Sampai akhirnya setelah berlari cukup jauh, Fida melihat masjid dan masuk di dalam masjid tersebut.
Ia menunggu selama 2 jam hingga erupsi selesai.
Baca juga: 27 Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Teridentifikasi, Berikut Identitasnya
Saat itulah, Fida terpisah dari kedua orangtuanya.
Fida baru bisa bertemu ayah dan ibunya sekira pukul 21.00 WIB di dalam masjid.
Haru sedih dan senang bercampur rasa bersyukur yang tinggi kala Fida mampu kembali berkumpul dengan kedua orangtuanya dalam keadaan selamat.
Bocah perempuan berkerudung biru di dalam video itu ditemukan selamat.
Awalnya, sesaat sebelum terjadi awan panas guguran, Fida bersama teman-temannya mengaji di daerah Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang. Kebetulan, Fida memang tinggal di daerah itu bersama orangtuanya.
Tiba-tiba, asap tebal dan gemuruh awan panas datang dari kawah Gunung Semeru.
Fida dan teman-temannya lari ke arah bawah.
Fida sendiri lantas berlindung di dalam masjid, tidak jauh dari Curah Kobokan.
"Jadi dia sedang mengaji di masjid yang (kubah) biru di Kobokan itu. Terus ada gemuruh dari Semeru, dia lari. Lari kencang ke tempat yang aman. Sampai di desa sebelahnya dia masuk ke masjid," kata Agung Setiawan, seorang relawan dari Little Project (littleproject.idn) melalui sambungan telpon, Sabtu (11/12/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.