News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liputan Khusus

Bangkitkan Ekonomi Kota Semarang dengan 35 Persen APBD

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBELAJARAN TATAP MUKA - Walikota Semarang, Hendrar Prihadi meninjau proses pembelajaran tatap muka di SDN Srondol Wetan 01 Kota Semarang , Jawa Tengah, Senin (30/8/21). Setidaknya ada dua kelas yang mengikuti pembelajaran tatap muka yaitu kelas lima dan kelas enam. Untuk kapasitas siswa yang masuk sekolah di batasi hanya 50 persen dari jumlah siswa dengan gambaran 50 persen di sekolah dan 50 persen di rumah. Nanti mereka yang masuk kelas akan di bergantian. Untuk sementara jadwal masuk sekolah pada hari Senin sampai Kamis mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Semua siswa maupun guru wajib menerapkan protokol kesehatan 5 M. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pemulihan ekonomi masih menjadi prioritas pada APBD Kota Semarang 2022. Penempatan skala prioritas dalam anggaran melihat kondisi masih dalam pandemi Covid-19. Masyarakat perlu didorong untuk bisa bangkit dan memulihkan perekonomian.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, APBD Kota Semarang 2022 sebesar Rp 5,2 triliun. Anggaran pada APBD 2022 naik dibanding 2021 yang hanya sebesar Rp 4,8T. Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, mengaku, optimis pendapatan pada 2022 mendatang akan semakin meningkat.

"ABPD 2022 Rp 5,2 triliun. Kami melangkah lagi. Kami semakin optimis dengan perkiraan pendapatan dan program-program semakin banyak," ucap Hendi, Minggu (12/12).

Menurutnya, APBD 2022 masih lebih banyak berkutat pada penyelesaian pandemi Covid-19 di lingkungam medis serta mengungkit ekonomi masyarakat.

Prioritas anggaran antara lain untuk peningkatan ketahanan ekonomi berbasis potensi lokal, peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan produktif, pemenuhan hak dasar dan percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

Pada tahun mendatang, Hendi juga ingin melakukan percepatan penyediaan infrastruktur berkualitas yang inklusif dan berwawasan lingkungan untuk menunjang pembangunan ekonomi dan pelayanan dasar serta peningkatan tata kelola pemerintahan.

"Kalau kita bicara tahun depan penyelesaian terkait pandemi Covid-19 di lingkungan medis, termasuk mengungkit ekonomi masyarakat di wilayah UMKM dan infrastuktur penunjangnya supaya gasnya lebih kencang lagi," paparnya.

Hendi menyebutkan, pemulihan ekonomi pada APBD 2022 sekitar 35 persen. Peningkatan ketahanan ekonomi berbasis lokal mencapai Rp 273,33 miliar.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi dalam bentuk fasilitasi usaha, iklim usaha, dan kesempatan berusaha bagi pelaku ekonomi.

Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga menganggarkan Rp 1,41 triliun untuk pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi.

"Pemulihan ekonomi di UMKM, pembangunan beberapa jalur pintas, misalnya Jangli - Undip, Mijen, dan lain-lain. Itu membuat ruas antarwilayah semakin cepat dilalui oleh masyarakat," jelasnya.

Entaskan kemiskinan

Hendi menerangkan, pengentasan kemiskinan dan upaya penurunan pengangguran juga menjadi tugas pemerintah pada penanganan pasca pandemi Covid-19.

Pasalnya, pandemi ini menambah catatan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Lunpia. Pemerintah Kota Semarang pun telah menganggarkan pengentasan kemiskinan dan penurunan pengangguran sebesar Rp 498,70 miliar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini