Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Wakil Gubernur Provinsi NTT Josef Nae Soi meminta izin kepada pihak keluarga dari Frans Lebu Raya agar jenazah mantan gubernur NTT dua periode itu bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Loka Kupang.
Wagub Josef Nae Soi menyebut almarhum Frans Lebu Raya merupakan sosok pahlawan nasional dan NTT, sebab ia pernah menerima bintang tanda jasa dari presiden Jokowi tahun 2015 lalu.
Almarhum juga telah banyak memberi bagi Provinsi NTT.
"Keluarga besar izinkan kami memberikan sikap dari Pemprov NTT dengan tidak mengabaikan sikap dari keluarga, namun Bapak Frans pantas dan layak jenazah harus dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Dharma Loka, tapi ini semua kembali ke keluarga. Keputusan terakhir ada di keluarga," kata Wagub NTT, Josef Nae Soi ketika menghadiri upacara ibadah doa bersama keluaraga di rumah duka, Kelurahan Kayu Putih Kota Kupang, Minggu (19/12/2021) malam.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Danrem 161/Wirasakti dan hasil itu juga sudah dikoordinasikan Danrem ke KSAD di Jakarta.
Wagub Josef Nai Soi meyakini arwah dari mantan Gubernur NTT itu dipastikan masuk surga karena semasa hidupnya selalu menolong dan membantu masyarakat NTT.
Secara pribadi, Wagub menyebut almarhum selalu menujukkan sikap yang tenang, lembut menjadi contoh kepada generasi muda penerus bangsa ini.
"Atas nama masyarakat NTT, saya menyampaikan turut berduka yang mendalam atas meninggalnya Bapak Frans Lebu Raya," ucapnya.
Informasi yang dihimpun, sampai saat ini belum ada kepastian lokasi penguburan jenazah. Pihak keluarga masih berunding terkait dengan hal ini.
Jenazah mantan gubernur Frans Lebu Raya dikabarkan berangkat dari Denpasar hari ini, Senin (20/12/2021) pukul 11.35 Wita dan tiba di Kupang sekira pukul 12.30 Wita.
Frans Lebu Raya, mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tutup usia pada Minggu, 19 Desember 2021 di RSUP Sanglah, Bali.
Berita meninggalnya Frans Lebu Raya dengan cepat menyebar melalui media sosial.
Mengutip dari Kompas.com, sebelum meninggal, Frans sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.
"Beliau sudah dua minggu lebih dirawat di rumah sakit," ujar menantu Frans, Ari Todo, saat dihubungi Kompas.com, Minggu siang.
Dia pun berjanji, akan memberitahukan informasi lengkap setelah jenazah Frans selesai ditangani oleh dokter.
"Untuk detail informasi, nanti sebentar saya informasikan. Saat ini beliau masih dalam penanganan dokter," ujar Ari singkat.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018.
Baca juga: Sosok Frans Lebu Raya, Mantan Gubernur NTT yang Terkenal dengan Program Anggur Merah
Saat periode 2008-2013 Frans berpasangan dengan Eston Foenay sebagai Wakil Gubernur NTT.
Lalu, pada periode 2013-2018 Frans berpasangan dengan Benny Litelnoni.
Sebelum menjadi gubernur, Frans menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT pada periode 2003-2008.
Selain itu, Frans yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTT itu merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan sejak tahun 1999 hingga 2019.
Pria kelahiran Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur 1960 tersebut meninggalkan seorang istri bernama Lusia Adinda Lebu Raya dan dua orang anak.
Profil Frans Lebu Raya
Frans Lebu Raya lahir di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur 18 Mei 1960.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur Nusa Tenggara Timur sejak 2008 hingga 2018.
Ia terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk menggantikan Piet Tallo.
Sebelumnya, ia merupakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2003 hingga 2008 yang berpasangan dengan Piet Tallo (terpilih melalui sidang DPRD Nusa Tenggara Timur pada tahun 2003).
Saat menjadi gubernur NTT, Frans Lebu Raya banyak melakukan gebrakan yang Pro Rakyat, dengan Spirit "Anggur Merah" (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) Frans Lebu Raya meningkatkan perekonomian NTT.
Frans menganut keyakinan Kristen Katolik.
Karier dari Frans Lebu Raya yakni, sebagai Wakil Gubernur Provinsi NTT (2003-2008) Gubernur Provinsi NTT (2008-2018).
Program "Anggur Merah" Frans Lebu Raya
Melansir dari laman dpr.go.id, berikut program Anggur Merah yang digagas oleh Frans Lebu Raya:
Sejak 2011, Frans Lebu Raya telah memprogramkan Desa Mandiri Anggur Merah.
Anggur merah merupakan kepanjangan dari Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera.
Adapun tujuan dari program tersebut yakni, untuk memberantas kemiskinan yang ada di NTT, serta menghapus stigma negatif masyarakat kepada NTT.
Baca juga: Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Meninggal Dunia di RS Sanglah Bali
Dimana-mana ada kemiskinan tidak hanya di NTT, tetapi dengan keras, kemiskinan bisa diturunkan. “ Kami akan hapus stigma negatif NTT itu,” jelas Frans.
Untuk mendukung program anggur merahnya, Pemprov NTT mengalokasikan anggaran Rp 250 juta/desa dan pada APBD 2015 tetap meneruskan program tersebut.
“Bagi kami kalau desa kuat, negara jaya dan berbagai masalah bisa diselesaikan.
Mohon dukungan Komisi X agar NTT bisa cepat maju," kata Frans menegaskan.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Pemprov NTT Minta Mantan Gubernur Frans Lebu Raya Dimakamkan di TMP Dharma Loka Kupang