Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Harga cabai rawit merah di Solo, Jawa Tengah, mengalami penurunan menjelang pergantian tahun baru 2022.
Berdasarkan pemantauan di Pasar Gede Kota Solo, Jumat (31/12/2021) harga cabai rawit merah sempat tembus Rp 100.000 per kilogram. Namun sejak dua hari kemarin, harga cabai rawit merah mengalami penurunan menjadi Rp 60.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Sembako Naik, Produsen Roti di Karanganyar Perkecil Ukuran Untuk Tekan Biaya Produksi
“Harga cabai rawit merah memang tidak stabil, situasinya naik turun. Dari dua hari ini sudah turun. Kemarin sempat Rp 95.000-Rp 100.000 per kilogram. Ini dua hari turun, kemarin Rp 70.000-Rp 80.000, hari ini turun lagi jadi Rp 60.000 per kilogramnya,” kata Catur, salah satu pedagang di Pasar Gede, Jumat (31/12/2021).
Catur menambahkan, penurunan ini terjadi lantaran permintaan dari masyarakat terutama pengusaha katering yang kian menurun apalagi semenjak pandemi Covid-19.
Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Harga Minyak Goreng Naik Lagi, Simak Harga Sembako di Jakarta Hari Ini
“Biasanya kami dapat pesanan dari katering, tapi semenjak pandemi pesanan katering dikurangi jadi pemesanan cabai juga ikut berkurang. Apalagi untuk hari biasa lain itu sudah mulai sepi pesanan cabai dari katering, karena katering paling banyak melakukan pemesanan di hari Sabtu dan Minggu,” ujar Catur.
Baca juga: Harga Telur Tembus Rp 2000 Per-Butir, Penjual Kue dan Bakso Menjerit
Selain pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, menurut keterangan dari Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakaan, ketidakstabilan harga pangan di pasaran disebabkan karena faktor curah hujan yang tinggi.
“Selain permintaan masyarakat, ada beberapa faktor lain yang berpengaruh pada ketidakstabilan harga di pasaran, pertama karena jumlah produksi panen, kedua karena curah hujan yang cukup tinggi saat ini,” kata Sekretaris Jenderal IKAPPI Reynaldi Sarijowan saat dihubungi.
Reynaldi Sarijowan menambahkan, pemerintah harus mempunyai strategi pangan khusus agar harga bahan pangan dapat stabil kembali. Serta meningkatkan kinerja kementerian-kementerian terkait untuk lebih berkoordinasi dalam menghadapai ketidakstabilan harga bahan pangan di pasaran.