TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak 20 warga Jawa Barat terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron setelah bepergian ke luar negeri. Semuanya kini masih menjalani karantina di Jakarta.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan selain 20 kasus impor tersebut, belum ditemukan penularan varian Omicron di Jawa Barat. Semua kasus varian baru ini, katanya, masih merupakan penularan dari luar negeri.
“Hari ini tercatat warga Jabar yang datang dari luar negari, kemudian dikarantina, dan diketahui terpapar Omicron, ada 20 orang. Tapi, tidak di level komunitas, semuanya tersisir di batas negara yaitu di bandara, KTP-nya tercatat warga Jabar,” katanya di Gedung Sate, Senin (3/1).
Ia menegaskan belum ada penularan lokal dari varian Omicron karena semua kasus Omicron adalah orang yang bepergian ke luar negeri.
“Omicron belum ada di tanah Jabar, per-hari ini. Tapi, yang KTP Jabar sekarang karantina Jakarta ada 20 orang. Belum ada penularan lokal, karena semua Omicron rata-rata orang bepergian luar negeri. Beda dari Jatim, kalau di Jatim dari Bali terus masuk Surabaya,” katanya.
Ridwan Kamil mengatakan upaya pencegahan tetap dilakukan. Terlebih, asumsi mengenai potensi lonjakan kasus 14 hari setelah musim libur Natal dan Tahun Baru.
"Varian omicron ini memiliki kemampuan penularan lebih cepat. Namun, fatalitasnya rendah, tak seperti varian delta yang sempat membuat sistem serta fasilitas kesehatan terganggu," katanya.
Ia mengatakan, kunci utama untuk mencegah penularan ini makin meluas adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat dan pemerintah diminta bersinergi untuk menjaga kondusivitas yang sudah berjalan.
"Kami bersama komite, melakukan perhitungan, 14 hari pasca-nataru kami asumsikan jika ada berita buruk seperti apa. Maka, oksigen semua dipersiapkan. Pokoknya semua diulang lah seperti (lonjakan kasus varian) Delta,” ucap dia.
Selain Omicron, kata Emil, kini juga mulai beredar kabar mengenai Florona, yang disebut gabungan antara korona dan influenza.
"Saya lihat masyarakat respon jokes ya. Nama baru yang bingung tapi solusi sama saja, pemerintah ketat 3T, masyarakat tata di 5M. Mengatur irama itu," kata Emil.
Sembuh
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Sartono, mengatakan salah satu warga Jabar yang terpapar Omicron berasal dari Kabupaten Cirebon. Seperti warga Jabar lainnya yang terpapar varian barui ini, pasien asal Cirebon ini pun menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta.
"Saat ini, pasien sudah selesai menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta," kata Sartono saat ditemui di Dinkes Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Muria, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, kemarin.
Ia mengatakan, yang bersangkutan merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari negara tempatnya bekerja. PMI tersebut, ujarnya, telah diizinkan kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Cirebon untuk berkumpul bersama keluarganya karena sudah dinyatakan negatif.
"Pasien ini dinyatakan suspek karena secara kebetulan di tempat karantinanya ada yang positif Omicron, jadi termasuk kategori suspek saja," ujar Sartono.
Sartono menyampaikan, sebagai bentuk antisipasi PMI itu pun langsung dites ulang saat tiba di Kabupaten Cirebon dan sampelnya dikirim ke Litbangkes Jabar. Selain itu, Dinkes Kabupaten Cirebon terus memantau perkembangan kondisi PMI tersebut untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.
"Sejauh ini, kondisinya baik-baik saja. Kami berharap, ke depannya tetap stabil dan tidak muncul gejala apapun," kata Sartono.(muhamad syarif abdussalam/ahmad imam baehaqi)
Baca juga: Jembatan Jembalas yang Menghubungkan Batujajar dan Cihampelas Ambruk, Warga Terpaksa Memutar