TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Jenazah Handi, korban tabrak lari di Nagrek, Bandung Jawa Barat ditemukan di muara Sungai Serayu di Adipala, Cilacap.
Handi dan Salsabila ditabrak oleh kendaraan yang ditumpangi tiga oknum TNI AD yakni Kolonel Inf Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.
Jenazah Handi ditemukan oleh Tirwan Suwanto.
Entah sudah berapa kali Tirwan Suwanto (63), warga Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menemukan mayat di Sungai Serayu.
Baca juga: Fakta Rekonstruksi Kasus Nagreg di Jembatan Sungai Tajum, Handi dan Salsa Dibuang Hampir Bersamaan
Terakhir, yang dia temukan adalah mayat Handi Harisaputra (18).Sementara, korban lain, Salsabila (13), ditemukan di muara Sungai Serayu di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
"Saya sering menemukan dan menjumpai mayat, bahkan kalau dihitung, bisa puluhan sejak dulu."
"Terakhir, kemarin, saya bersama babinsa dan pekerja lain menengok katanya ada mayat pria."
"Kondisinya, waktu itu, di pinggir sungai, tersangkut pohon pisang dan sampah-sampah," terangnya saat ditemui Tribunbanyumas.com, Selasa (21/12/2021).
Jarak rumahnya dengan Sungai Serayu memang cukup dekat, sekitar 100 meter dari bibir sungai.
Ia mengatakan, mayat pemuda itu kemudian dibawa ke RS Margono dan diautopsi selama tiga hari.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Nagreg, Terungkap Cara Tiga Oknum TNI Buang Tubuh Sejoli Dari Atas Jembatan
Namun, tidak ada yang mengetahui identitas pemuda itu hingga akhirnya dikembalikan ke desa.
"Karena tidak ada yang mengetahui, akhirnya dikembalikan ke desa dan dimakamkan di desa," jelasnya.
Awalnya, Tirwan dan warga tak mengetahui jika pemuda tersebut korban kecelakaan di Nagreg.
Mereka menganggap, penemuan mayat tersebut sebagai hal biasa.