News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Kakek Muchtar Biasa Saja Terima Rp 7,5 Miliar Ganti Rugi Tol Trans Jawa: Sudah Biasa

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kakek Muchtar (dua kanan) foto bersama dengan panitia pembebasan tanah terdampak tol di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Senin (10/1/2022)

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Muchtar Harjo Taruno menjadi miliarder usai menerima uang ganti rugi pembangunan tol Yogyakarta-Solo.

Muchtar adalah warga Klaten, Jawa Tengah. Dia mendapat ganti rugi proyek Trans Jawa itu senilai Rp 7,5 miliar.

Tiba-tiba menjadi miliarder, kemana uang tersebut dibelanjakan Muchtar?

Meski menerima uang miliaran rupiah, Muchtar enggan membeli mobil baru.

Pria berusia 74 tahun itu lebih memilih menggunakan uangnya berinvestasi dan mengembangkan bisnis percetakan yang ia punya.

Baca juga: Mobil Terbakar di Tol Jagorawi, Polisi: Pengemudi Berhasil Menyelamatkan Diri Tanpa Terluka

"Saya punya perusahaan dan sudah biasa ngelola uang seperti itu, ini uangnya untuk perluasan perusahaan saya. Saya punya bisnis percetakan," ujarnya saat TribunJogja.com temui di sela-sela pembayaran UGR tol di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Senin (10/1/2022).

Menurut Muchtar, total tanahnya di Desa Ngawen yang terdampak tol Yogyakarta-Solo sebanyak 5 bidang tanah.

Lima bidang tanah itu berupa pekarangan dan lahan persawahan.

Masing-masing 5 bidang tanah itu, mendapat ganti rugi mulai dari Rp1,2 miliar hingga Rp1,6 miliar.

Pembangunan proyek nasional Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Yogyakarta-Solo di beberapa wilayah sudah memasuki pembayaran uang ganti ruti (UGR) (ist)

Diakui Muchtar, dirinya sejak tahun 1990 memang sudah sering melakukan investasi dengan cara membeli tanah yang berada di tempat-tempat strategis.

Meski demikian, ia tidak pernah mengira jika 5 bidang tanahnya yang ada di Desa Ngawen kena terjang tol.

"Saya tidak tahu awalnya itu tanah kena tol. Sekarang ya dilepas aja untuk mendukung program pemerintah," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan jika pembayaran UGR di Desa Ngawen sebanyak 45 bidang tanah.

Baca juga: Kecelakaan Minggu Dini Hari, Pajero Sport Putih Terguling di Tol Dalam Kota Arah Pancoran 

Tanah itu, merupakan pembayaran tahap pertama di desa itu.

"Hari ini kita bayarkan uang ganti tanah warga yang terdampak tol. Totalnya di Desa Ngawen untuk tahap pertama ada 45 bidang tanah milik warga yang menerima UGR," ujarnya saat ditemui TribunJogja.com di sela kegiatan itu.

Menurut Sulis, untuk Desa Ngawen terdapat 126 bidang tanah yang diterjang oleh pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tersebut. Namun, untuk tahap pertama baru 45 bidang tanah yang dibayarkan oleh pihaknya.

Adapun sisanya, dibayarkan pada waktu mendatang setelah kelengkapan berkas-berkas administrasi tanah terdampak tol itu rampung diverifikasi dan setujui oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Baca juga: Rugi Rp 5 Miliar karena Ulah Adiknya, Irwansyah dan Zaskia Sungkar Ikhlas

Kemudian, lanjut Sulis, adapun tanah yang terdampak tol di desa itu beragam, mulai dari lahan persawahan, pekarangan hingga permukiman. (*)

Terima Rp 4 juta

Sarwi Entin saat menerima uang ganti rugi tol di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Senin (10/1/2022) (TRIBUN JOGJA / ALMURFI SYOFYAN)

Tidak semua warga menerima uang ganti rugi berjumlah miliaran rupiah.

Sarwi Entin, warga Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten yang memiliki sawah di Desa Pepe Kecamatan Ngawen juga menerima UGR karena sawahnya kena tol.

Namun, bukan seperti warga lainnya, yang menerima UGR mulai dari ratusan juga hingga miliaran rupiah, Sarwi Entin justru mendapat UGR hanya sebesar Rp4 juta.

Hal itu karena sawah miliknya seluas sekitar 1.800 meter persegi hanya kena terjang tol seluas 5 meter persegi saja.

Meski demikian, ia tetap bersyukur bisa mengikuti proses pencairan UGR tanah terdampak tol tersebut dan berharap proyek Trans Jawa itu bisa berjalan sukses.

"Tanah saya yang kena sawah. Itu pojokan sawah sekitar 5 meter kena tol. Tanah saya satu patok sekitar 1.800," ujarnya saat ditemui disela-sela pembayaran UGR Tol di aula serbaguna Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Senin (10/1/2022).

Baca juga: 2 Kandang Ayam di Cilacap Terbakar, Ribuan Ayam Mati Terpanggang, Kerugian Ditaksir Rp 1,2 Miliar 

Ia mengatakan, sawah miliknya di Desa Pepe itu merupakan peninggalan dari mendiang suaminya.

Menurutnya, dirinya sudah mengusulkan agar semua tanah sawahnya itu dibeli oleh panitia tol, namun usulan itu tidak diterima dan akhirnya hanya kena 5 meter persegi saja.

Adapun terkait hasil, pembayaran UGR senilai Rp4 juta itu, lanjut Sarwi akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan dibagi dengan keempat anaknya.

"Saya anak ada empat, ini uangnua untuk kebutuhan sehari-hati dan dikasih empat anak saya," katanya. (Almurfi Syofyan)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Cerita Kakek di Klaten Terima Ganti Rugi Tol Rp7,5 Miliar, Ogah Beli Mobil Baru dan Pilih Investasi

dan

Sawah Kena Terjang Tol Hanya 5 Meter, Emak-emak di Klaten Terima Ganti Rugi Tol Rp 4 Juta

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini