TRIBUNNEWS.COM - Motif seorang ibu tega menganiaya anak angkatnya berusia 7 tahun di Deli Serdang, Sumatera Utara akhirnya terungkap.
Pelaku berinisial LS (33) tega menganiaya korban, MA, karena emosi saat melatih korban untuk belajar.
Pelaku memukul korban menggunakan penggaris besi (rol) panjang.
Peristiwa itu terjadi di rumah tersangka di Jalan Medan-Binjai KM 13,8, Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.
Demikian disampaikan Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, AKP Madianta Ginting.
"Dari pengakuan tersangka, itu karena emosi. Jadi tersangka mengajari anak dalam belajar."
"Tetapi, dalam proses belajar tersebut anak ini lambat, tidak cepat menangkap pelajaran yang diajari sehingga tersangka emosi," ungkapnya, Jumat (14/1/2022), seperti dikutip dari Tribun Medan.
Baca juga: Pria Berusia 31 Tahun di Tambora Jakarta Aniaya Balita, Dipicu Pelaku Dendam pada Ayah Korban
Baca juga: Siswa SMA Negeri 1 Ciamis Jadi Korban Penganiayaan Acara Kegiatan Lingkaran Setan Pramuka
Dikatakannya, saat penganiayaan itu terjadi, suami tersangka atau ayah angkat korban sedang tidak berada di rumah.
"Dalam kasus ini, selain menggunakan alat satu rol besi panjang, tersangka juga menggunakan tangan, memukul wajah anak korban," tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Muhammad Firdaus, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/1/2022).
Saat itu, tersangka tengah mengajari korban membaca di ruang tamu.
Namun, korban sulit untuk mengerti.
Hal itu membuat tersangka emosi lalu mengambil penggaris besi dan memukul kepala korban berulang kali.
"Korban dipukul pakai penggaris oleh pelaku dan juga mendorong wajah korban ke belakang, sehingga mengenai mata korban sebelah kanan," ujar Firdaus, Kamis (13/1/2022), sebagaimana dilansir Tribun Medan.
Menurut Firdaus, tersangka juga menyuruh korban untuk memakan cabai rawit.
Saat itu. korban sempat berteriak minta pertolongan karena mendapat siksaan dari ibu tirinya.
Kakak korban yang merupakan anak kandung tersangka, berinisial IAM, yang berada di kamar mendengar teriakan korban.
"Saat itu kakaknya ini keluar dari kamar dan melihat korban sudah muntah di atas buku bacaannya karena memakan cabai rawit," ungkapnya.
Keesokan harinya, saat bangun tidur, ayah angkat korban SA sudah melihat korban dalam kondisi babak belur.
"Dilihat sama ayah angkatnya, bahwa wajah korban sudah memar-memar dan mata sebelah kanan memerah."
"Ketika ditanya, korban mengatakan jatuh di kamar mandi," beber Firdaus.
Baca juga: Pelajar di Kota Serang Tewas Usai Tawuran, Polisi Lakukan Pendalaman Kasus
Saat korban pergi ke sekolah, sang guru yang melihat kondisi itu menanyakan keadaan korban.
Korban tetap menjawab bahwa luka itu didapat karena jatuh di kamar mandi.
"Namun, gurunya tidak percaya dan terus didesak, akhirnya anak korban mengaku bahwa dia dipukul oleh pelaku," terangnya.
Mendengar hal itu, pihak sekolah langsung memanggil ayah korban.
Sementara korban tak mau pulang ke rumah karena takut.
Lalu, keesokan harinya, tersangka dijemput oleh masyarakat ke rumahnya dan diserahkan ke kantor polisi.
Baca juga: Bidan Desa Tewas Dihabisi Suami yang Pencemburu, Korban Sempat Curhat Malu Soal Kelakuan Pelaku
Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Wanita di Bekasi, Pelaku Teman Dekat Korban hingga Alasan Bisikan Gaib
Tersangka membantah memukul korban
Meski polisi telah mengatakan ada pemukulan tangan yang dilakukan LS, namun ia membantah hal itu.
"(Jika mengenakan pakai tangan) tidak ada. Pakai tangan cuma (saya) ginikan doang," katanya sambil memeragakan saat dia mendorong kepala korban ke belakang, dilansir Kompas.com.
"Terus (korban) ngomong kau bukan mamakku. Terus aku cuman bilang, jangan bolang kek gitu sama orang tua," tambahnya.
Selain itu, LS juga mengaku tak mengetahui penyebab mata korban yang memerah.
Sementara mengenai lebam, LS mengaku menyadari hal terseut saat pagi hari.
"Nah di situ saya nggak tahu karena selepas liat paginya saya kompres pake air panas, itu belum ada lebam. Terus saya masak, makan, tidur."
"Bangun tidur udah nengok itu udah biru, pake kompres induk kunyit, sama dibungkus pake perban gitu lah. Saya bangun itu udah lebam, makanya saya kaget," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Alasan Perempuan di Sunggal Tega Aniaya Anak Tirinya, Emosi Saat Ajari Sang Anak Belajar
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul SADIS Perlakuan Ibu Tiri, Pukuli Anak Pakai Penggaris Besi dan Paksa Makan Cabai Rawit
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Muhammad Fadli Taradifa/Alfiansyah, Kompas.com/Dewantoro)