TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Pasien dan pengunjung RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, berhamburan keluar begitu gempa mengguncang Banten, Jumat (14/1).
Mereka berkumpul di halaman dan pintu masuk rumah sakit.
Petugas rumah sakit pun mengimbau para pengunjung dan pasien untuk tetap tenang.
"Iya kebetulan lagi sakit, saya berdua langsung keluar. Saya juga bawa infus dan menggendong istri keluar," kata Irmansyah saat berada di RSUD Adjidarmo.
Menurut dia, saat gempa, pasien dan pengunjung rumah sakit panik. Bangunan rumah sakit juga bergetar.
"Saat kejadian kaca dan lemari pada goyang, sampai tempat tidur juga pada goyang," ucapnya.
Menurut pantauan Tribun Jumat sore, pasien di RSUD Adjidarmo masih berada di luar rumah sakit.
"Saya langsung suruh ke bawah oleh petugas, lewat tangga darurat. Sambil menggendong istri, begitu juga pasien lain juga sama panik pada keluar," ujar Irman.
Tidak ada kerusakan di luar dan dalam rumah sakit. Korban jiwa juga untuk saat ini tidak ada. Saat ini petugas rumah sakit juga tetap berjaga-jaga agar semua pasien tetap tenang.
Guncangan gempa juga dirasakan warga di Bogor dan Jakarta.
Di Bogor karyawan kantor sebuah media di Jalan Pemuda Nomor 46 langsung berhamburan lari ke luar dari lantai tiga gedung.
Mereka panik saat getaran gempat dirasakan. "Gempa nih, gempa nih," kata seorang karyawan bernama Novi.
Sementara itu di Jakarta, karyawan sebuah perkantoran di Pantai Indah Kapuk juga berhamburan ke luar gedung. Mereka kemudian berkumpul di sebuah tanah lapang persis di depan lobi gedung.
Pengunjung mal Taman Anggrek di Jakarta Barat juga berhamburan lari ke luar. Raut wajah pengunjung panik usai merasakan getaran gempa.
Tak sedikit dari mereka mengangkat ponsel lalu menghubungi rekan atau keluarga untuk memastikan keadaan.
Usai kondisi dinilai aman, beberapa pengunjung mulai masuk ke dalam mal. Namun, tak sedikit yang memilih bertahan di luar gedung.
Wilayah Selatan Banten diguncang gempa tektonik pada pukul 16.05 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,6.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,21° LS ; 105,05° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setyo Prayitno.
Bambang mengungkapkan akibat gempa, dilaporkan ada sejumlah dampak kerusakan yang terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang.
"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ungkap
Bambang. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Banten, Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kab.Bogor, hingga Lampung.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan gempa dirasakan kuat di kawasan Pandeglang, Banten.
"Laporan visual yang dihimpun dari lapangan, beberapa rumah warga di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang, mengalami kerusakan di bagian atap dan teras rumah," ucap Abdul.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, gempa bumi itu dirasakan kuat selama 4-5 detik di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Warga sempat berhamburan keluar rumah saat merasakan kuatnya guncangan," tutur Abdul.
Selain rumah, kerusakan juga terjadi di MTSN 3 Pandeglang. Abdul mengatakan dinding gedung sekolah roboh. Selain itu, gapura gerbang sekolah SD Tamanjaya juga roboh akibat gempa."MTSN 3 Pandeglang bata dindingnya roboh," ucapnya. (Tribun Network/fah/nur/wly)
Baca juga: Ruas-ruas Jalan Berlubang di Lampung Sudah Dua Tahun Dibiarkan, Warga Inisisatif Menambal Seadanya