TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan beruntun terjadi di Simpang Muara Rapak, Balikpapan pada Jumat (21/1/2022) pagi.
Dikutip dari Tribunnews, sebuah truk kontainer menabrak belasan kendaraan yang tengah berhenti di lampu merah dan terekam melalui kamera CCTV di seberang persimpangan tempat kejadian perkara (TKP).
Diketahui sebanyak enam kendaraan roda empat dan 14 sepeda motor pun turut tertabrak truk kontainer tersebut.
Sementara untuk korban kecelakaan terdiri dari lima meninggal dunia dan 13 luka-luka.
Para korban dirawat di Rumah Sakit Kanudjoso Jatiwibowo, Balikpapan hingga artikel ini ditulis.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut di Simpang Rapak, Pentingnya Sertifikasi Kompetensi Bagi Sopir Truk
Baca juga: Dua Korban Tewas dalam Kecelakaan di Balikpapan Warga Cilegon Banten
Berikut ini fakta-fakta terkait kecelakaan maut di Simpang Muara Ruak Balikpapan.
1. Mabes Polri Turun Tangan
Kecelakaan maut ini juga melibatkan Mabes Polri untuk penanganan insiden.
Dikutip dari Tribunnews, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan tim Mabes Polri diturunkan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
“Mabes Polri Korlantas tim TAA atau traffic accident analysis akan turun ke TKP untuk back up proses pembuktian secara ilmiah penyebab laka tersebut,” ucap Dedi pada Jumat (21/1/2022).
Kemudian untuk saat ini, sejumlah petugas gabungan baik dari Badan Penanggulangan Benana Daerah (BPBD), Petugas Satlantas Polresta Balikpapan, Dinas Perhubungan (Dishub) mengevakuasi korban akibat kecelakaan tersebut.
2. Sering Terjadi Kecelakaan
Masih dikutip dari Tribunnews, kecelakaan serupa juga telah beberapa kali terjadi karena kontur jalan yang menurun.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Kaltim, Yusuf Sutejo.
“Ya, beberapa waktu lalu (terjadi),” kata Yusuf.
Akibat sering terjadi kecelakaan, kepolisian dan pemerintah daerah hingga membuat aturan di mana kendaran berat dilarang melintas di lokasi pukul 06.00 WITA hingga 21.00 WITA.
Bahkan diakibatkan sering terjadinya kecelakaan, masyarakat sekitar sering menyebutnya tragedi Rapak.
Sebutan ini diungkapkan oleh warga Balikpapan, Eko Umaryadi.
“Kejadian terus berulang-ulang. Kami menyebutnya tragedi Rapak dan sekarang korban lebih banyak.”
“Sebenarnya perda yang melarang jam beroperasi truk-trik besar sudah ada, tapi sering dilanggar,” ujarnya.
Insiden kecelakaan sebelumnya bahkan sampai membuat Kadishub Balikpapan harus dicopot.
“Beberapa waktu lalu Pak Sudirma, Kadishub dicopot akibat lakalantas Balikpapan Baru,” tambah Eko.
3. Identitas Supir Terungkap
Identitas supir yang mengendarai truk kontainer sudah terungkap.
Dilansir Tribun Timur, supir truk tersebut bernama Muhammad Ali.
Dirinya lahir di Balikpapan pada 17 Maret 1973 dan bekerja sebagai buruh harian lepas dan tinggal di Kecamatan Balikpapan Kota.
Ali juga menuturkan kronologi versinya sehingga menyebabkan kecelakaan beruntun tersebut.
Awalnya dirinya mengendarai truk tersebut dari Kelurahan Karang Joan, Kecamatan Balikpapan Utara menuju Kampung Baru Balikpapan Barat.
Kemudian saat sampai di Jalan Rajawali Foto KM. 05, Ali mengurangi tingkatan persneling dari 4 ke 3.
Nahas, saat sampai di depan sebuah bank, rem truk yang dikendarainya tidak berfungsi.
Hal ini mengakibatkan truk tronton tersebut melaju tak terkendali dan menabrak apapun yang ada di depannya hingga melewati Simpang Muara Rapak yang pada saat kejadian lampu lalu lintas masih berwarna merah.
4. Seorang Bocah Selamat
Dikutip dari Tribun Kaltim terdapat seorang anak bernama Azka yang juga menjadi korban dari kecelakaan tersebut.
Azka merupakan anak dari dua korban pasangan suami istri (pasutri) asal Samarinda bernama Muhammad Yamin dan Marwiya.
Kedua orang tua Azka harus menderita luka berat dari kecelakaan beruntun ini.
Pada saat kecelakaan, keluarga Azka mengenderai mobil Daihatsu Ayla dengan nomor polisi KT 1887 NT.
Fakta ini didapatkan dari kesaksian salah seorang keluarga korban, Afifah Nur Sadilah.
“Dapat informasi dari teman saya yang polisi dan katanya ada kecelakaan.”
“Akhirnya saya lihatlah video yang dishare itu dan di sosial media juga langsung tersebar luas,” tuturnya.
Lalu ketika keluarga Muhammad Yamin diketahui menjadi korban kecelakaan ini adalah dari sebuah foto seorang bocah laki-laki mengenakan kemeja berwarna biru muda yang tengah duduk dengan kondisi latar belakang seperti Rumah Sakit.
Afifah pun membenarkan foto di dalam pesan tersebut adala Azka.
“Bener, ini tuh Azka, akhirnya saya ke RSUD dulu pertama karena dengar informasi semua pasien dibawa ke sana.”
“Ya, saya datengi ke sana,” ucapnya.
Pada saat sampai, dirinya melihat Azka yang sedang menjalani perawatan trauma.
Bahkan Azka nyaris tidak mengalami luka dan saat ditemui oleh Afifah sedang bersantai sambil bermain ponsel.
5. Trending di Twitter
Kecelakaan yang terjadi di Balikpapan ini bahkan trending di media sosial dengan menduduki peringkat kelima sejak artikel ini ditulis.
Pada isi cuitannya yang mengandung kata Balikpapan hampir keseluruhan membahas tentang kecelakaan ini.
Adapun beberapa cuitan juga mengandung doa atas korban dari kecelakaan beruntun tersebut.
“Kirimkan doa saya kepada seluruh korban dari kecelakaan di balikpapan, turut berduka cita yang sangat mendalam kepadan seluruh keluarga karena mereka semua manusia Balikpapan 21012022,” cuit @MissK****.
Bahkan salah satu media internasional yaitu SEA Today News ikut memberitakan kecelakaan ini melalui akun Twitter, @seatodaynews.
Selain itu terdapat pula cuitan dari seseorang pakar ekonomi bernama Peter McCawley yang mengomentari kecelakaan ini dan dihubungkan dengan rencana perpindahan ibu kota negara.
Akun Twitter dari Peter McCawley yaitu @McCawill.
“Ibu kota negara baru untuk Indonesia? Rencana untuk membangun Nusantara dekat Balikpapan adalah tantangan yang besar bagi Indonesia.” cuit @McCawill.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)(Tribun Kaltim/Mohammad Zein Rahmatullah)(Tribun Timur/Sakinah Sudin)