News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bentrokan di Sorong

Buntut Bentrokan di Double O Sorong, Kepala Suku Dikumpulkan, Kapolda Papua Barat Gelar Pertemuan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Sorong Kota sedang melakukan evakuasi TKP pasca bentrokan yang terjadi pada Selasa (25/1/2022) dini hari. Diketahui bentrokan melibatkan dua kelompok warga dan mengakibatkan 17 orang tewas.

TRIBUNNEWS.COM - Bentrokan terjadi di tempat karaoke Double O di Kota Sorong, Papua Barat pada Senin (24/1/2021) malam hingga Selasa (25/1/2022) dini hari.

Menurut Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan, bentrokan terjadi karena ada kesalahpahaman antara pengunjung dan pihak keamanan pada Minggu (23/1/2022) pagi.

"Kejadian sekitar pukul 23.30 WIT, buntut dari kejadian pada Minggu pagi yang berawal dari sebuah tempat hiburan malam akibat salah paham antara pengunjung dan pihak keamanan di tempat karaoke hingga berlanjut keluar," terang Ary, Selasa, dikutip dari Kompas.com.

Akibat dari bentrokan tersebut, sebanyak 18 orang tewas.

Tujuh belas orang meninggal karena terjebak di lantai dua Double O saat terjadi kebakaran, sementara satu lainnya tewas akibat tindak kekerasan.

Polisi sedang melakukan olah TKP di tempat hiburan malam Double O Sorong, Papua Barat. (TribunPapuaBarat.com)

Baca juga: Polisi Ralat Jumlah Korban Meninggal Dunia Bentrok dan Pembakaran di Sorong Jadi 18 Orang

Baca juga: Pasca-Pecahnya Bentrokan, Pekerja THM Double O Sorong Langsung Mengungsi

"(Sebanyak) 17 orang terbakar di tempat hiburan Double O dan 1 orang meninggal akibat penganiayaan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, saat dikonfirmasi Tribunnews pada Selasa.

Buntut dari bentrokan tersebut, pihak kepolisian mengumpulkan beberapa kepala suku untuk menyelesaikan masalah agar tak ada insiden susulan.

Tak hanya itu, AKBP Ary Nyoto juga mengungkapkan pihaknya menerjunkan personel untuk berpatroli.

"Kita sudah kumpulkan beberapa kepala suku untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak ada gerakan tambahan yang akan memicu nanti," ujarnya.

Selain itu, tokoh agama dan tokoh masyarakat juga turut dirangkul untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.

Irjen Dedi mengungkapkan saat ini Pores Sorong Timur sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan kedua kelompok yang bertikai.

"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," ungkap Irjen Dedi Prasetyo, dilansir Tribunnews.

"Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan antara kelompok," tegasnya.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan polisi telah melakukan penyelidikan serta penyidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dari bentrokan itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini